Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkomitmen untuk terus mendorong kinerja UMKM salah satunya dengan memberikan asistensi dan akses informasi terkait perizinan, prosedur, dan tata cara kegiatan ekspor impor kepada masyarakat luas. Promosi UMKM ekspor merupakan program akselerasi produk UMKM hasil asistensi DJBC dalam mendapatkan akses pasar ekspor baik untuk ekspor perdana maupun untuk mendapatkan pasar ekspor baru atau pasar non-tradisonal dengan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor dan menjaga keberlanjutan ekspor produk UMKM hasil asistensi DJBC. Program Promosi Ekspor UMKM dilakukan dalam upaya penetrasi pasar ekspor dengan menggunakan katalog berbasis elektronik dan mengoptimalkan sinergitas dengan pihak lain. Data produk dalam katalog berbasis elektronik disajikan secara informatif untuk ekspos produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM hasil asistensi DJBC dan penerima fasilitas KITE IKM.
Mulai tahun 2023, DJBC mulai mengklasifikasikan UMKM binaan ke dalam kategori tervalidasi dan terkurasi. Pada tahun tersebut, terdapat 89 UMKM tervalidasi dan jumlah ini meningkat tajam menjadi 1.364 UMKM pada 2024 dan 1.395 UMKM pada 2025 hingga bulan Maret. Dari sisi kurasi, sebanyak 89 UMKM telah berhasil dikurasi pada 2023. Angka ini meningkat menjadi 175 pada 2024 dan terus bertambah menjadi 301 pada 2025. Kemajuan juga tercermin dalam aspek ekspor, pada tahun 2023 dari total UMKM binaan, sebanyak 509 UMKM telah berhasil melakukan ekspor, sementara 717 UMKM belum memulai aktivitas ekspornya. Tahun berikutnya, jumlah UMKM yang telah menembus pasar internasional meningkat menjadi 619, sementara UMKM yang belum ekspor tercatat sebanyak 745. Hingga Maret 2025, sebanyak 622 UMKM telah melakukan ekspor, dan 750 UMKM lainnya masih berada dalam tahap persiapan atau belum melakukan ekspor.
Dalam rangka mendukung para UMKM untuk dapat go export pada tahun 2024 Direktorat Fasilitas Kepabeanan telah aktif ikut serta pada forum baik tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah: