Bea Cukai Tual Berikan Fasilitas Impor Sementara dalam Ajang Darwin-Saumlaki Yacht Race and Rally 2025
Kepulauan Tanimbar, 02-01-2025 – Bea Cukai Tual memberikan kemudahan fasilitas impor sementara bagi kapal wisata asing (yacht) dalam ajang reli layar internasional Darwin–Saumlaki Yacht Race and Rally 2025. Kegiatan berskala internasional tersebut digelar di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada 20 s.d. 25 September 2025 dan diikuti oleh 33 peserta warga negara asing (WNA) yang berlayar dari Darwin, Australia.
Setibanya di Saumlaki, para yachter wajib memenuhi ketentuan kepabeanan yang berlaku di Indonesia dengan skema impor sementara kapal wisata asing. Mereka juga melalui prosedur Karantina Kesehatan, Imigrasi, dan Bea Cukai sebelum mendapat izin melanjutkan aktivitas di wilayah Indonesia.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Tual, Syahrul Hafidhin, mengungkapkan bahwa kemudahan fasilitas impor sementara diberikan melalui skema vessel declaration. Vessel declaration merupakan pemberitahuan pabean yang digunakan saat impor sementara dan sekaligus digunakan saat ekspor kembali atas kapal wisata asing dan/atau suku cadang (spare parts).
“Melalui layanan tersebut, pemilik kapal tidak dikenakan pungutan bea masuk dan pajak, sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku dan kapal tidak digunakan untuk kegiatan komersial,” ujar Syahrul.
Selain berlayar, para wisatawan turut memberikan bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di Pulau Matakus, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kehadiran mereka tidak hanya memberi dampak positif bagi pariwisata, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Youngki Umnehopa, menyampaikan bahwa pemerintah daerah menjamu para peserta Sail Darwin dengan mengajak mereka mengunjungi sejumlah destinasi wisata. “Semoga ke depan akan lebih banyak lagi partisipan yang mengikuti acara Sail Darwin Tahun 2026,” ujarnya.
Salah satu wisatawan asing, Fran, mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan. “Saya benar-benar menikmati waktu di Saumlaki. Proses kepabeanan, imigrasi, dan karantina berjalan sangat mudah sehingga saya bisa cepat sampai ke pulau ini dan menikmati waktu di sini. Saya berharap bisa kembali lagi di masa depan,” ujarnya.