WORLD CUSTOMS ORGANIZATION ASIA/PACIFIC JOINT SESSION OF 21st REGIONAL HEADS OF CUSTOMS ADMINISTRATIVE CONFERENCE AND 30th REGIONAL CONTACT POINT MEETING

Jakarta, 12-11-2020 - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah menyelenggarakan Joint Session of 21st Regional Head of Customs Administration (RHCA) Conference and 30th Regional Contact Point (RCP) Meeting pada tanggal 12 November 2020. Pertemuan ini merupakan gabungan antara RHCA Conference yaitu pertemuan tingkat Direktur Jenderal / pimpinan tertinggi Administrasi Pabean se-Asia Pasifik dan RCP Meeting, yaitu pertemuan rutin antar Contact Point untuk membahas beberapa pending issues dan agenda prioritas regional.

Pertemuan yang diselenggarakan secara daring tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai selaku World Customs Organization Asia Pacific (WCO A/P) Vice-chair, dan dihadiri oleh 65 peserta dari 24 Administrasi Pabean di kawasan Asia Pasifik, Sekretaris Jenderal WCO, perwakilan Regional Office for Capacity Building Asia Pacific (ROCB A/P), serta Regional Intelligence Liaison Office Asia Pacific (RILO A/P).

Dalam pertemuan ini Sekretaris Jenderal WCO menyampaikan perkembangan mengenai program prioritas, kebijakan, dan inisiatif strategis WCO khususnya terkait dengan penanggulangan COVID-19. Sementara itu, Vice-chair menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 4 bulan sejak menjabat, Vice-chair telah mewakili Asia Pasifik dalam pertemuan regional dan berpartisipasi dalam berbagai pertemuan di WCO. Vice-chair juga telah menyusun dokumen Regional Strategic Plan 2020-2022 sebagai acuan untuk mengukur capaian kinerja regional. Selain itu, Vice-chair telah menerbitkan buletin komunikasi regional yaitu WCO A/P Customs News Edisi 61, serta berkolaborasi dengan Pusdiklat Bea dan Cukai dalam penyelenggaraan webinar internasional.

Pertemuan juga memutuskan pengesahan proposal Negara Anggota untuk menjadi WCOregional entities, dengan komposisi Regional Training Center: Indonesia dan Iran, Regional Customs Lab: India dan Indonesia, dan Regional Dog Training Center: Korea. Indonesia, dalam hal ini Pusdiklat Bea dan Cukai resmi ditetapkan sebagai WCO Regional Training Center, sedangkan Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC) resmi ditetapkan sebagai WCO Regional Customs Lab. Dengan penetapan ini, Pusdiklat Bea dan Cukai dan BLBC menjadipusat pelatihan dan laboratorium tingkat regional yang berkontribusi langsung dalam peningkatan dan pengembangan kapasitas serta kapabilitas Administrasi Pabean di kawasan Asia Pasifik.

Isu penting lain yang dibahas antara lain kebijakan masing-masing Negara Anggota dalam rangka mengurangi dampak pandemi COVID-19. Mayoritas Negara Anggota telah mengimplementasikan prosedur kepabeanan khusus untuk mempercepat pengeluaran barang kebutuhan medis serta barang untuk keperluan penanggulangan COVID-19. Selain fasilitas prosedural, beberapa Negara Anggota memberikan fasilitas fiskal berupa keringanan atau pembebasan Bea Masuk khusus barang-barang dimaksud. Kebijakan tertentu juga diadopsi dalam rangka melindungi pegawai yang berada di frontline, seperti penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD), penerapan risk management dalam pemeriksaan fisik barang, serta pemanfaatan Informasi Teknologi dalam proses clearance.  

Pada pertemuan tersebut, Negara Anggota menyampaikan apresiasi kepada Vice-chair yang dalam waktu singkat mampu berperan aktif dalam menjalankan tugas sebagai koordinator kawasan. Negara Anggota siap mendukung kebijakan regional dan berkontribusi dalam kegiatan Vice-chair. Adapun Vice-chair kembali menyampaikan komitmen dalam menyuarakan kepentingan dan prioritas regional untuk diangkat dalam forum global, sesuai dengan tagline “Together We Are Echoing Asia Pacific”.