Wilayah Bebas Kopi

Banyuwangi – Bulan Desember tahun 2018 lalu, Bea Cukai Banyuwangi meraih predikat WBK atau Wilayah Bebas Kopi. Eh maksud MinIsun Wilayah Bebas dari Korupsi, maklum belum ngopi Pagi ini, hehehe. Senin (20/07) bertempat di Aula Kawah Ijen KPPBC TMP C Banyuwangi, acara Ngopai Bareng diadakan bersama pengguna jasa dan UMKM yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Ngopai Bareng digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Presiden Jokowi memberikan arahan kepada jajarannya termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Kementerian Keuangan untuk bekerja secara extraordinary. Selama penerapan new normal life, Bea Cukai Banyuwangi telah melakukan upaya extraordinary dalam mencapai target penerimaan dan menekan peredaran rokok ilegal. Upaya tersebut dibagi menjadi dua yaitu melalui soft approach  seperti melakukan sosialisasi rokok ilegal melalui media sosial serta melakukan survei rokok ilegal di beberapa wilayah Banyuwangi dan hard approach seperti melakukan pengawasan targeting dan penindakan.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan yang tidak kalah pentingnya yaitu, upaya extraordinary Bea Cukai Banyuwangi dalam pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah memberikan insentif untuk UMKM agar dapat tetap ‘berdiri’ di tengah serangan pandemi saat ini. Kunjungan agen fasilitas Bea Cukai Banyuwangi ke beberapa perusahaan yang ada di Banyuwangi yang dilakukan pada semester satu tahun 2020 dilakukan dengan maksud untuk mendengar secara langsung hambatan-hambatan yang dialami oleh pengusaha terkait pandemi COVID-19 dan menawarkan fasilitas kepabeanan dan cukai. “Pemerintah mengambil langkah untuk memberikan stimulus fiskal kepada dunia usaha seperti UMKM karena pendapatan negara yang diterima mengalami penurunan akibat kegiatan ekonomi dan sosial yang terhambat” jelas  R. Evy Suhartantyo.

Di tahun 2020 ini, Bea Cukai Banyuwangi diusulkan untuk menjadi satuan kerja yang meraih predikat WBBM atau Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Maka perlu dilakukan eksternalisasi kepada pemangku kepentingan tentang apa sih WBBM itu? Apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu Bea Cukai Banyuwangi meraih predikat WBBM? Pencerahan atas pertanyaan tersebut diberikan oleh Albert Tio Syah Putra sebagai pemateri. Singkatnya, WBBM diberikan kepada satuan kerja yang dapat menerapkan good governance dan clean governance dalam memberikan pelayanan publik.

Bantu kami untuk meraih predikat WBBM ya, SobatIsun. WBK Kita, WBBM Bisa!