Webinar Security Awareness, Mari Menjaga Keamanan Informasi Kemenkeu
Purwokerto (23/06/2020) – Bea Cukai Purwokerto turut hadir mengikuti Webinar Security Awareness yang diselenggarakan oleh Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai dengan menghadirkan narasumber Bobby Achirul Awal Nazief, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Sistem Informasi dan Teknologi serta I Made Wiryana, Dosen Tetap Universitas Gunadarma Penyusun Standard Kompetensi Kamsiber, melalui video conference, Selasa (23/6).
“Penggunaan teknologi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi membawa banyak keuntungan seperti memberikan kemudahan dalam proses pelayanan, tetapi di sisi lain ada bahaya negatif yang perlu kita waspadai” sambut Agus Sudarmadi, Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai saat membuka webinar.
Agus mengingatkan kembali untuk jangan selalu merasa sudah paling aman, karena ketika kita merasa sudah paling aman disitulah mulai ada pintu kelemahan yang terbuka.
Lebih lanjut Bobby Achirul Awal Nazief memberikan materi tentang menjaga keamanan informasi Kemenkeu. Dalam melakukan pencegahan/menghadapi serangan Siber ada 3 komponen yang harus kita perhatikan. Selain dari sisi teknologi dan sisi proses, terdapat komponen yang tidak kalah penting yaitu dari sisi manusianya.
“Terakhir dari sisi manusia, manusia menjadi faktor yang sangat penting. ASN Kemenkeu harus dikembangkan kompetensinya dan ditingkatkan kepeduliannya terhadap keamanan informasi. Teknologi yang canggih, proses yang terstruktur dan matang tidak ada gunanya jika manusianya tidak kompeten atau peduli” jelas Bobby.
Bobby juga meyampaikan tips agar terhindar dari pandemi wannacry, yaitu dengan menggunakan sistem operasi yang orisinal, menggunakan antivirus yang memiliki teknologi untuk pengecekan rutin dari proteksi online atau blokir, dan membiasakan untuk back-up data secara periodik.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan I Made Wiryana yang menjelaskan mengenai 3 gelombang ancaman yaitu fisik, sintatik, dan semantik (memanfaatkan serangan terhadap pemberitaan).
Wiryana juga mengingatkan terkait risiko yang tak nampak. “Pertama, jangan sembarangan memasukan kabel untuk men-charge HP atau perangkat elektronik kita yang bisa mengakibatkan juice jacking attack. Kedua, hindari menggunakan free WIFI, karena ketika dipasang situs ‘fake’ maka dengan mudah diperoleh password dan username pada situs tersebut, dan ketiga, jangan sembarangan mencolokan USB flashdisk yang baru kita temukan, karena bisa menjadi celah security apabila flashdisk tersebut sebagai usb hacking tolls” tambah Wiryana.
“Adapun langkah pencegahan dalam menjaga kemanana informasi yang bisa kita lakukan yaitu melakukan pelatihan bagi semua pegawai tentang kebijakan keamanan informasi untuk membangkitkan kesadaran pegawai terkait serangan yang memanfaatkan sosial engineering, menerapkan batasan kebijakan yang ketat, membuat kebijakan keamanan informasi yang efektif, menerapkan peraturan hak ases yangtepat, melakukan klasifikasi informasi dan melakukan perlindungan untuk pengaksesannya, menggunakan antivirus terkini danperangkat lunak anti phishin, serta sering melakukan monitoring dan review” pungkas Wiryana.
Sudah saatnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya menjaga keamanan informasi di Kemenkeu sehingga proses pelayanan kepada masyarakat bisa terus berjalan normal. Oleh karenanya, mari bersama-sama untuk menjaga keamanan informasi Kementerian Keuangan ini.