Upgrade Value Kasubsi Hanggar dalam Pembinaan dan Monitoring IT Inventory
Bogor (14/10) - Dalam rangka pelaksanaan asistensi dan bimbingan teknis IT Inventory sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Direktur Jenderal nomor PER-02/BC/2019 dan ND-229/BC.03/2019 tentang Bulan Pembinaan dan Penegakkan IT Inventory di Kawasan Berikat, Bea Cukai Bogor mengadakan Upgrade Value Pembinaan dan Monitoring IT Inventory yang dihadiri oleh seluruh Kepala Seksi dan Kepala Subseksi (Kasubsi) Hanggar Pabean dan Cukai. Sejumlah data disampaikan oleh narasumber berkaitan dengan jumlah perusahaan yang masih memiliki kategori C dan D dan menjadi perhatian utama dalam kegiatan pembinaan dan monitoring IT Inventory.
“Dari 132 perusahaan Kawasan Berikat yang berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Bogor, beberapa perusahaan memiliki IT Inventory kategori A dan B yang sudah running, sedangkan yang lainnya masih dalam tahap trial dan penyempurnaan serta pelatihan dari vendor” ungkap Pius Raharjo yang menjadi moderator dalam acara yang digelar di Aula Lantai 3. Pius menjelaskan bahwa hal yang menjadi perhatian adalah beberapa perusahaan yang masih berkategori C dan D yang masih dalam tahap MoU dengan vendor. Bea Cukai Bogor akan melakukan pembinaan yang lebih intensif kepada masing-masing perusahaan mengingat semakin dekatnya batas waktu yang ditentukan Pemerintah, yaitu 30 November 2019.
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai IX, Edwan Isrin dan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI, Sasmita, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa IT Inventory yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat adalah sistem pembukuan dan IT Inventory yang sudah terintegrasi (subsistem akuntansi) dan menggunakan database yang sama dalam pencatatan keluar masuk barang, yaitu kategori A dan B.
“Perluasan sistem akuntansi yang sekarang dipakai diharapkan dapat memenuhi kewajiban sebagai Kawasan Berikat. Beberapa komponen sistem akuntansi dalam perusahaan manufaktur, seperti Sistem Akuntasi Piutang dan Utang, atau Sistem Akuntansi Kas, Persediaan dan Aktiva Tetap harus diposting pada sistem yang sama” terang Sasmita. Dalam mengakselerasi jumlah perusahaan Kawasan Berikat yang berpindah dari kategori C dan D ke kategori A dan B, diperlukan komunikasi Kasubsi Hanggar dan Kepala Seksi terkait kondisi terkini dari setiap perusahaan dan kendala yang dihadapi. Kasubsi Hanggar yang hadir, Sasmita memberikan beberapa tips yang bisa dijadikan pedoman dalam proses penilaian IT Inventory.
“Lakukan 5 hal ini, Pertama, pelajari SPI sisdur pembelian, poduksi dan penjualan. Kedua, Lakukan penilaian terhadap chart of account dan keterkaitan masing-masing transaksi. Ketiga, Pastikan adanya keterkaitan transaksi persediaan dengan dokumen pabean serta transaksi impor produksi dan ekspor diposting pada sistem tersebut. Keempat, Pastikan transaksi keuangan umum diposting pada sistem yang sama. Dan terakhir, pastikan sistem dapat menghasilkan laporan keuangan dan laporan yang disyaratkan serta dapat diakses oleh DJBC” tutupnya.
<<
<