Tak Pulang Karena Sayang
Pekanbaru, 18 Mei 2020 - Bea Cukai berperan cukup penting dalam penanggulagan covid-19. Sebagai salah satu motor penggerak penerimaan negara dan pegawas lalu lintas barang dari dan ke luar Negeri. Berbagai instansi bahu membahu memutuskan kebijakan untuk mengakhiri pandemi. Tidak sedikit pro dan kontra dengan melihat realita yang terjadi saat ini. Namun sebagai Aparatur Sipil Negara sebisa mungkin berkontribusi kepada masyarakat secara pribadi maupun melalui instansi masing masing.
Dua Maret 2020, dua pasien dinyatakan positif covid-19 yang merupakan pasien terkonfirmasi pertama di Indonesia. Hingga saat ini per-17 Mei 2020 17.514 terkonfirmasi positif covid-19 (sumber : Line Today). Mulai minggu ke-3 Maret 2020 aktivitas sekolah mulai dihentikan dan gerakan dirumahaja mulai dikampanyekan, Minggu ke-2 April 2020 PSBB mulai diberlakukan di beberapa daerah dan minggu ke-5 April 2020 aturan larangan mudik mulai diberlakukan. Pemerintah, tenaga medis, aparat keamanan, relawan dan masyarakat mengerahkan segalanya untuk mengakhiri pandemi. Kebijakan, tindakan, donasi, penyaluran, dan sebagainya dilakukan untuk mencegah penularan virus, penyembuhan pasien, dan membantu mereka yang terbelit kesulitan ekonomi karena dampak pandemi. Banyak juga beredar di sosial media mengenai kurva covid-19 dan bagaimana melandaikan kurvanya, tips-tips pencegahan penularan dan lain-lain yang pastinya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat menegenai pentingnya hal ini.
Harapan sebelumnya adalah pandemi ini berakhir sebelum bulan Ramadhan, namun realita berkata lain. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadhan kali ini tidak ada ibadah berjamaah di Masjid, tidak ada buka bersama, tidak ada malam bina iman dan takwa (mabit) bersama-sama, tidak ada takjil yang menunggu di pinggir jalan sepulang kerja, dan tidak ada lagi mudik. Di beberapa kecamatan menutup total akomodasi jalan keluar masuk saat lebaran untuk pencegahan kontak antar manusia.
Obrolan dengan sahabat atau rekan kerja kini berbeda dari biasanya, melihat angka pasien positif covid-19 yang terus bertambah, berbagai kebijakan yang diambil pemerintah, respon masyarakat, kejadian-kejadian viral di sosial media yang membuat geram dan ingin rasanya tidak usah membuka berita saja. Namun pemikiran rasional dan komitmen sepenuh hati untuk disiplin adalah hal yang utama dan harus dijaga.
Tidak apa, rindu dengan keluarga dapat diobati suatu hari nanti saat pandemi ini benar-benar berakhir. Berbeda cerita apabila tetap ingin pulang dengan menghalalkan segala cara dan menyebabkan pasien positif bertambah banyak dan bisa saja kemungkinan terburuk tidak dapat berjumpa lagi dengn keluarga. Miris bukan? Kemajuan teknologi dan sosial media sangatlah membantu berkomunikasi dengan orang tercinta, mengapa harus bingung? Sebagai ASN Bea Cukai yang berperan penting dalam pandemi covid-19, tidak mudik dan tetap menjalankan tugas adalah kewajiban dan amanah dan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Physical distancing, PSBB dan larangan mudik, sudah jelas tujuannya. Ayo berkontribusi dengan cara taati peraturan. Agar segera dapat berjumpa kembali dengan orang tersayang. Tidak pulang karena sayang. Sayang keuarga dan seluruh masyarakat Indonesia. Jadikan kontribusi dan kebaikan semua orang yang terllibat tidak sia-sia.