Setelah Tindak Rokok Tak Berpita Cukai, Bea Cukai Kudus Beberkan Fakta Menarik
Setelah Tindak Rokok Tak Berpita Cukai, Bea Cukai Kudus Beberkan Fakta Menarik
Kudus (14/02/2018) – Dibantu informasi dari masyarakat, Bea Cukai Kudus melancarkan operasi tertutup dan menggagalkan pengiriman rokok yang diduga ilegal dari wilayah Kabupaten Jepara, pada Senin (12/02). Sebuah minibus yang mengangkut 656.000 batang rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) yang dilekati pita cukai palsu diamankan di Raya Kudus-Pati KM 4, Kabupaten Pati.
Dari penindakan ini diperkirakan nilai barang bukti adalah sebesar Rp469.040.000 dan menimbulkan potensi kerugian negara senilai Rp242.7220.000. Atas kejadian ini, seluruh barang bukti dibawa ke Kantor Bea Cukai Kudus untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sopir kendaraan yang berinisial NT (36) dan kenek kendaraan yang berinisial JT (32) turut diamankan untuk dimintai keterangan.
Setelah menuntaskan penindakan tersebut, Kepala Kantor Bea Cukai Kudus Iman Prayitno membeberkan beberapa fakta menarik mengenai rokok ilegal. “Beredarnya rokok illegal yang ada di masyarakat, berpotensi menyebabkan meningkatnya jumlah perokok pemula di Indonesia. Faktor pemicunya adalah karena harga rokok ilegal lebih murah, dan banyak diperdagangkan tanpa cukai rokok asli dari pemerintah, bahkan seperti hasil penindakan ini, banyak rokok yang tidak dilekati pita cukai sama sekali. Rokok ilegal pun umumnya tidak memasang peringatan kesehatan bergambar, sehingga informasi bahaya merokok tidak tersampaikan kepada masyarakat. Padahal, pita cukai dan peringatan bahaya digunakan pemerintah untuk mengontrol konsumsi rokok di masyarakat,” jelasnya.
Tak kalah penting, fakta meningkatnya peredaran rokok ilegal di masyarakat berpengaruh pada jumlah penerimaan negara dari cukai. “Untuk menghindari hal-hal tersebut, kami imbau kepada masyarakat jika menemukan rokok ilegal, agar langsungk melaporkannya kepada pihak-pihak seperti Bea Cukai, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), atau YLKI. Karena apabila rokok ilegal diberantas, kerugian ekonomi dapat dipakai untuk usaha promotif dan preventif,” tegas Iman.