P2KP Kebijakan Security Awareness

bcbogor.beacukai.go.id – BOGOR – Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC) Kantor Pusat DJBC memberikan beberapa panduan terkait Cyber Security kepada pegawai Bea Cukai Bogor dalam sosialisasi daring bertajuk Kebijakan Security Awareness, Rabu (17/06).

Cyber security merupakan teknologi, proses dan praktik yang dirancang untuk melindungi jaringan, komputer, program dan data dari serangan, kerusakan atau akses yang tidak sah sebagai upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack.

Pentingnya pemahaman pegawai dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan informasi menjadi hal penting terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan para pegawai untuk bekerja dari rumah (work from home).

Hadir sebagai narasumber Kepala Subdirektorat Pengendalian Keamanan Informasi, Manajemen Layanan dan Evaluasi, Direktorat IKC, Yan Inderayana dan Kepala Seksi Pengendalian Keamanan Informasi dan Pengelolaan Infrastruktur, Suwarno.

Pembahasan yang disampaikan mulai dari Aspek Cyber Security, ancaman dan kerentanan serta pengamanan agar terhindar dari kejahatan siber.

“Dalam operasi informasi, cyber attack dapat diartikan semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan (confidentially), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) informasi” ungkap Yan, sapaan akrab Yan Inderayana.

“Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional mencatat,selama periode Januari – April 2020,lebih dari 88 juta serangan siber terjadi di Indonesia dan 2 hal ini, yaitu trojan activity dan information gathering menduduki peringkat terbesar dalam klasifikasi serangan siber” ucapnya.

Serangan ke dunia maya yang cenderung meningkat ini, lanjut Yan, harus dibentengi dengan sistem pengamanan yang kuat. Ia membagikan tips mudah yang bisa dilakukan oleh Pegawai seperti mengamankan kredential username dan password, melengkapi perangkat dengan antivirus update serta menggunakan software legal untuk meng-update operating system dan aplikasinya.

“Bea Cukai menjadi salah satu dari lima instansi Pemerintah dalam rantai pasok logistik yang menjadi sasaran para hacker. Bagaimana pun, kita sebagai user adalah target utama mereka. Semoga hal ini menjadi awareness dan bentuk kepedulian kita menghadapi fase new normal yang akan kita hadapi ke depan” tutup Yan.

Kemudian sebagai bentuk security awareness yang berkelanjutan, Bea Cukai Bogor baru-baru ini telah melakukan survei kepada pegawainya terkait sarana prasarana yang digunakan seperti Personal Computer (PC) dan laptop. Selain sebagai evaluasi dalam membuat kebijakan security awareness dalam pola kerja new normal, survei ini bertujuan sebagai antisipasi dari serangan siber.

Survey dilakukan terhadap jumlah PC yang dihitung berdasarkan penggunaan windows berlisensi, utilitasnya serta berdasarkan koneksi internet sesuai standar. Bea Cukai Bogor juga telah melaksanakan kegiatan Joint Domain hampir 80?ri seluruh PC dan laptop yang memenuhi standar.