MESKI DILEMPARI BOM MOLOTOV, PATROLI LAUT BEA CUKAI TAK SURUT MENINDAK KAPAL PENYELUNDUP
KUALA ASAHAN – Para penyelundup barang melalui jalur laut kian hari kian ganas. Tak hanya mengerahkan massa untuk menjaga kelancaran penyelundupan, mereka juga membekalinya dengan beragam senjata untuk melawan petugas. Langkah patroli laut Bea Cukai dalam menanggulangi kejahatan lintas negara ini tak surut, meski lemparan batu, mercon roket, bahkan bom bolotov menghampiri. Seperti pada penindakan terhadap kapal yang diduga memuat bawang merah ilegal di Kuala Asahan, Sabtu (15/09).
Penindakan tersebut berawal saat patroli laut yang dilaksanakan oleh dua armada kapal dari Bea Cukai Teluk Nibung (Kapal BC 15035) dan Bea Cukai Belawan (Kapal 1508) menegah sebuah kapal penyelundup bawang yang didampingi kapal bermuatan massa sekitar 20 orang. Tak terima dengan aksi petugas, massa melakukan penyerangan hingga terjadi bentrokan dan jatuh korban dari kedua belah pihak. Beruntung perlawanan tersebut berhasil dihentikan oleh petugas Bea Cukai dengan dibantu Satuan Tugas Patroli Laut, dan kapal beserta muatan dapat digiring ke Kantor Bea Cukai Belawan.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Robert Leonard Marbun, ditemui di Jakarta pada Senin (17/10), mengungkapkan bahwa meski terhadang perlawanan sengit dari penyelundup, petugas Bea Cukai tetap dapat melanjutkan tugas patroli laut dengan baik. “Petugas akhirnya berhasil menangkap kapal utama yang membawa bawang ilegal. Selain itu, petugas juga berhasil menangkap dua orang anak buah kapal (ABK) dari kapal langsir yang sudah tenggelam. Kedua orang ABK itu sempat terjun ke laut, namun berhasil ditarik ke kapal patroli Bea Cukai,” pungkas Robert.