Menengok Tambang Emas Tumpang Pitu (Customs Visit Customer)

Banyuwangi – Siapa yang tidak kenal dengan PT Bumi Suksesindo (BSI)? Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan kegiatan utama produksi emas dan tembaga, yang turut berkomitmen untuk mengembangkan dan memajukan pembangunan daerah.

Terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, kegiatan utama PT BSI saat ini terfokus pada unit bisnis produksi emas dan tembaga di Tujuh Bukit Operation atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu. Mengapa disebut dengan Tumpang Pitu? Karena jika dilihat dari utara, maka bukit ini tampak seperti tumpeng ke-7.

Pelaksanaan aktivitas teknikal, operasional, administratif dan hubungan eksternal lainnya dilakukan oleh PT BSI dengan melibatkan sekitar 2.300 karyawan dimana hampir 65% merupakan penduduk Kabupaten Banyuwangi. Yang menarik, PT BSI menerapkan konsep green mining, semua aktivitas di tambang emas Tujuh Bukit sangat terbuka untuk kepentingan publik sesuai batasan peraturan perundang-undangan. Sebagai wujud dari salah satu fungsi Bea dan Cukai, yaitu Industrial Assistance, maka Bea Cukai Banyuwangi melakukan Customs Visit Customer, Kamis (12/09).

Safety menjadi hal sangat diperhatikan dalam operasional. Bertempat di ruang rapat kantor PT BSI, pegawai Bea Cukai Banyuwangi dibriefing sebelum dilaksanakan mine tour. Dibuka dengan sambutan dan pengenalan perusahaan oleh Senior Manager PT BSI, Darmono.

Bergabung menjadi stakeholder Bea Cukai Banyuwangi sejak tahun 2019, PT BSI telah menyumbang penerimaan negara dalam sektor Bea Masuk sebesar 4,983 milyar, dan PDRI sebesar 31.809,447 milyar. PT BSI melakukan impor alat-alat pertambangan sejak bulan Juli 2019. Hal inilah yang membuat Bea Cukai Banyuwangi berhasil melampaui target penerimaan yang telah ditetapkan hingga sebesar 675,3%.

“Perusahaan kami juga punya program CSR sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Kewajiban yang mandatory dr perusahaan adalah membuat program pengembangan masyarakat di wilayah terdampak, yakni daerah ring 1 yang meliputi 5 desa di Kecamatan Pesanggaran sesuai dengan AMDAL. Kami adalah bagian dari Banyuwangi yg ingin turut serta dlm proses pengembangan dan pembangunan ekonomi di Banyuwangi,” Ungkap Darmono.

“Sebagai instansi di bawah Kementerian Keuangan, kami diminta untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan Customs Visit Customer ini, selain kami ingin belajar proses bisnis kami juga memonitoring apakah pelayanan yang kami berikan sudah sesuai dengan ekspektasi PT BSI. Apabila ada yang belum ter-capture, maka tugas kami adalah memperbaiki hal tersebut.” Ungkap Evy Suhartantyo, Kepala Bea Cukai Banyuwangi.

Yang membanggakan, PT Bumi Suksesindo (BSI), menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2019. Selama melakukan kegiatan penambangan di Tumpang Pitu, PT BSI melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara rutin.

PT Bumi Suksesindo menggolongkan program CSR ke dalam empat komponen utama, yaitu (i) pemberdayaan ekonomi, (ii) pendidikan, (iii) layanan kesehatan, dan (iv) infrastruktur. Kegiatan CSR PT Bumi Suksesindo di bidang Pemberdayaan ekonomi seperti penyuluhan bisnis budidaya ikan tawar, peternakan kambing dan domba, serta lokakarya petani buah Naga yang merupakan tanaman unggulan di Banyuwangi. Sedangkan di bidang pendidikan mencakup program swasta beasiswa, taman baca umum serta bantuan fasilitas sekolah. Sedangkan di bidang layanan berupa peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat, melatih tenaga medis di Puskesmas, layanan pemeriksaan kesehatan gratis mencegah penularan penyakit seperti demam berdarah dan lainnya melalui pengasapan. Di bidang infrastruktur, PT Bumi Suksesindo membangun dan mengaspal jalan, membangun jembatan dan prasarana umum lainnya, misalnya memperbaiki fasilitas sanitasi, menyediakan air bersih untuk minum dan mencuci, merenovasi sekolah dan sebagainya.

“Harapannya, semoga dengan diadakannya Customs Visit Customer ini dapat membangun komunikasi sehingga terjalin kerjasama yang baik dengan PT BSI. Selain itu semoga PT BSI semakin memberikan manfaat pada masyarakat, disamping mengedukasi agar masyarakat tumbuh rasa saling memiliki (self belonging). Dengan begitu maka akan timbul pemikiran, ini adalah milik kita semua yang harus kita kembangkan dan majukan” – R. Evy Suhartantyo.