Melalui Audiensi, DHL Express Menjabarkan Usulan Proses Impor dan Ekspor di TPS Baru
Sudah menjadi tujuan utama setiap perusahaan untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin. Implementasi dari tujuan tersebut tertuang dalam strategi bisnis perusahaan, yang secara sederhana dapat diartikan dengan cara menaikkan nilai penjualan dan memangkas biaya operasional yang dikeluarkan. Maka dari itu perusahaan perlu mengevaluasi proses bisnis dan melakukan penyempurnaan sistem pada setiap tahapannya.
PT Birotika Semesta atau lebih dikenal dengan nama DHL Express, menjabarkan usulan proses impor dan ekspor yang lebih efektif dan efisien yang akan berjalan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang baru, melalui audiensi dengan Bea Cukai Soekarno-Hatta di Ruang Rapat Gedung A pada hari Selasa tanggal 3 September 2019.
Dipandu oleh Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Anwar Isharyanto, audiensi juga dihadiri oleh jajaran pejabat eselon IV dari bidang terkait lainnya antara lain, Kepala Seksi Pabean dan Cukai I Arief Andrian, Kepala Seksi Pabean dan Cukai II Widia Ariadi, Kepala Seksi Pabean dan Cukai III Amiril Mukminin, dan Kepala Seksi Patroli dan Operasi II Herianto, serta beberapa staf pelaksana.
Audiensi langsung dimulai dengan DHL Express mempresentasikan proses pengajuan izin Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) ke Bea Cukai Soekarno-Hatta yang telah diajukan pada tanggal 29 dan 31 Juli 2019. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2019, Otoritas Bandara telah melakukan kunjungan lapangan sebagai bagian dari syarat perizinan, dan pada tanggal 5 Agustus 2019 Otoritas Bandara menerbitkan Surat Rekomendasi Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara.
Dilanjutkan dengan penyampaian usulan tata letak dan proses impor dan ekspor, dengan menampilkan denah gudang yang akan dijadikan TPS, serta skema alur proses yang saat ini masih diterapkan dibandingkan dengan skema alur proses yang nantinya akan diaplikasikan. Dan disediakan truk peti kargo (Unit Load Device - ULD) dengan jumlah banyak untuk menunjang kegiatan perpindahan barang. Tak lupa juga dijelaskan mengenai sarana prasarana yang tersedia yang menunjang pekerjaan petugas, termasuk Ruang Pemeriksaan dan Kantor Posko petugas.
Selain itu, DHL Express menginstalasi CCTV dan GPS System pada setiap truk peti kargo, agar memudahkan petugas bea cukai dalam melakukan pengawasan terhadap perpindahan dan pengangkutan barang. Dan pada gudang TPS dibuat single entry point, yaitu pintu keluar dan masuk hanya melalui satu pintu saja, agar keluar masuknya barang lebih aman dan terjaga.
Sofwan Fathurohman selaku Jakarta Gateway Manager, menyebutkan bahwa TPS baru DHL Express rencananya akan mengoperasikan kegiatan impor perdana pada tanggal 14 September 2019, dan kegiatan ekspor perdana pada tanggal 26 Oktober 2019. Dan terkhusus kegiatan ekspor, Sofwan menambahkan bahwa sesaat sebelum barang diekspor akan dilakukan pengecekan ulang untuk meminimalisir perbedaan Harga Patokan Ekspor (HPE).
Terkait penimbunan barang impor dan ekspor, Amiril Mukminin menyarankan agar dilakukan pengelompokkan dan pemberian batas pemisah sesuai kategoti tertentu. Serta perlunya tempat khusus untuk barang yang melampaui jangka waktu 30 hari dan akan dipindahkan ke TPP, agar memudahkan petugas dalam melakukan pemeriksaan.
Widia Ariadi pun menambahkan, untuk pengamanan terhadap perpindahan barang sebaiknya menggunakan e-seal, sehingga pada saat Pindah Lokasi Penimbunan (PLP) dapat melayani diri sendiri tanpa perlu adanya petugas bea cukai yang harus turun lapangan secara langsung.
Mengingatkan perihal perizinan yang sedang diajukan, Arif Andrian juga menyerukan agar DHL Express dapat memenuhi semua persyaratan yang diperlukan seperti tersedianya ruang Kantor Bea Cukai yang memadai dengan fasilitas yang lengkap, serta kemudahan petugas dalam mengakses tayangan CCTV pada control room.
Dari segi pengawasan, Herianto meminta, dalam memudahkan pengawasan terhadap perpindahan barang yang diangkut oleh truk peti kargo, agar kiranya kendaraan operasional diberi tanda pembeda sesuai dengan rute yang dilalui.
.
Di akhir pertemuan Anwar Isharyanto mengatakan, bahwa perlunya Bea Cukai Soekarno-Hatta untuk melakukan surevi lapangan ke TPS DHL Express yang baru tersebut, agar dapat dengan cepat mengevaluasi dan mengantisipasi apabila terdapat kekurangan dalam kegiatan operasional impor dan ekspor.
.
#beacukaimakinbaik#beacukaisoekarnohatta#bcsoetta#audiensi#tempatpenimbunansementara#kawasanpabean