Kunjungan Kerja ke KPPBC Malang dan Blitar, Dirjen Bea Cukai Berikan Apresiasi atas Kinerja Tahun 2023
Malang (9/01) – Mengawali tahun 2024, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani melaksanakan kunjungan kerja ke KPPBC TMC Malang dan KPPBC TMP C Blitar yang merupakan unit vertikal di lingkungan Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Senin (08/01). Pada kegiatan ini, Dirjen didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II Agus Sudarmadi, Direktur Kepatuhan Internal Agus Hermawan, Direktur Teknis dan Fasilitas Iyan Rubiyanto, serta Direktur Keberatan Banding dan Peraturan Muhamad Purwantoro.
Pada kunjungan kali ini, Askolani berkesempatan memberikan arahan kepada seluruh pejabat dan pegawai pada @beacukaimalang dan @beacukaiblitar. Dalam arahannya, Askolani menyampaikan kinerja APBN tahun 2023, dimana Bea Cukai memiliki peranan yang penting dalam penerimaan negara, melalui penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp286,2 triliun. Selain itu, Askolani juga menyampaikan bahwa Bea Cukai konsisten dalam upaya penyempurnaan layanan dengan pengembangan aplikasi CEISA 4.0.
“Pelayanan ekspor dan impor bukan hanya masalah dokumen, akan tetapi memiliki mimpi ekonomi Dimana Bea Cukai memiliki peran yang signifikan,” ungkap Askolani.
Selain itu, Askolani juga menyampaikan bahwa Bea dan Cukai memiliki peran penting dalam pelayanan, dalam rangka mendukung pengembangan kawasan ekonomi. Namun tidak kalah pentingnya peran pengawasan peran Bea Cukai untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal ke wilayah Indonesia.
“Ekonomi harus tetap berjalan, tetapi pengawasan juga tetap harus kuat. Pengawasan dilakukan mulai dari laut, udara, darat dan perbatasan. Sampai sejauh ini, pengawasan yang dilakukan oleh Bea Cukai adalah yang paling konsisten dan efektif,” imbuh Askolani.
Bea Cukai juga berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan UMKM. Sampai saat ini sebanyak 3.900 UMKM menjadi binaan Bea Cukai dan 860 diantaranya telah melakukan ekspor. Pada kunjungan kerjanya, Dirjen juga berkesempatan melepas ekspor makanan ringan yang diproduksi oleh PT. Dafe's Spices Indonesia, salah UMKM binaan BC Malang. Ekspor keripik strawberry, brokoli, kentang dan tempe dilepas Dirjen ke Singapura dengan nilai devisa ekspor sebesar USD 28,990.