Kongkow Bareng Komunitas, Bea Cukai Kediri Sebar Informasi Kepabeanan

Kediri (12/09/2020) – Guna mendekatkan diri dengan berbagai lapisan masyarakat Bea Cukai Kediri memulai program “Kongkow Bareng Bece”, kegiatan ngobrol santai dengan komunitas-komunitas di wilayah kerjanya. Berlokasi di salah satu tempat kopi area Kediri, acara kali ini (12/09) mengajak komunitas lari Kediri Runners, dan dihadiri Plt. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Hendratno.

.

Kediri Runners merupakan salah satu komunitas lari yang memiliki jumlah anggota cukup banyak. Setelah berdiri selama lebih dari 5 tahun, Kediri Runners sukses menyebarkan virus lari di tengah masyarakat Kota dan Kabupaten Kediri.

Hendratno mengatakan sebagai komunitas yang sebagian besar diisi oleh millenial, Kediri Runners diharapkan dapat memberi hal positif bagi masyarakat Kediri, salah satunya menyebarkan informasi terkait kepabeanan.

“Beli barang dari luar negeri ada pengenaan bea masuk dan pajak impornya, hal tersebut tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri supaya produk Indonesia tetap jadi pilihan utama,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa untuk impor barang kiriman jika harga barangnya diatas USD 3 dikenakan bea masuk 7,5?n PPn impor 10%. Khusus produk jenis tas, sepatu, alas kaki, tekstil dan produk tekstil pengenaan bea masuknya berbeda, ketiganya dikenakan tarif normal yakni bea masuk untuk tas 15%-20%, sepatu 25%-30%, TPT 15%-25%.

Maraknya penipuan jual beli online yang membuat resah masyarakat, juga menjadi salah satu hal yang dibahas dalam diskusi tersebut. Andyk Budi, Kasubsi Penyuluhan yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menghimbau supaya teman-teman Kediri Runners dapat memberi informasi kepada rekan dan keluarganya agar terhindar dari hal-hal tersebut.

“Di media sosial banyak akun-akun yang menjual barang elektronik dan gadget dengan keterangan barang sitaan Bea Cukai atau black market, itu jelas penipuan karena Bea Cukai tidak pernah lelang barang di media sosial tapi melalui Kantor Lelang,” ucapnya.

Karena diadakan di saat pandemi kegiatan “Kongkow Bareng Bece” hanya dihadiri secara terbatas dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Hendratno mengharapkan dari kegiatan ini dapat menciptakan hubungan baik antara Bea Cukai Kediri dan Komunitas Kediri Runners untuk tujuan yang positif.