Komisi XI Kunker ke PT. Sampoerna

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Supriyatno  menyampaikan, perkembangan industri rokok semakin berkembang dan ini harus diperhatikan oleh Pemerintah terutama produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang merupakan produk heritage bangsa Indonesia, saya juga melihat produk SKT ternyata menyerap banyak tenaga kerja dan ini adalah kemauan seluruh rakyat Indonesia agar pemerataan di negara ini bisa diterapkan secara adil.

Hal ini diungkapkan Supriyatno saat memimpin rapat antara Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan para pengusaha rokok, asosiasi pengusaha rokok dan para Pejabat DJBC dilingkungan Kantor Pusar, Kanwil Jatim I dan II, Jumat (12/10/18). Kunker ke Jombang ini dalam rangka dengar pendapat dengan para pengusaha rokok serta asosiasi pengusaha rokok mengenai kendala-kendala apa saja yang dihadapi, serta persiapan para pengusaha dalam menghadapi kenaikan tarif cukai.

“saya kesini mau melihat bagaimana produksi SKT dan setelah saya bincang-bincang sama pengusaha dan ternyata SKT ini menyerap banyak Tenaga Kerja, bayangkan 1 Mesin rokok bisa mengganti 7000 pekerja” unkap Politisi Gerindra ini.

Sementara itu, Asosiasi mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sudah sangat membantu para pengusaha rokok selama ini dengan memeberantas rokok ilegal yang hasil survey tahun 2018 menunjukkan angka peredaran rokok ilegal tembus satu digit yaitu 5 %. “kami sangat mengapresiasi kenerja BC dalam mengawal industri Rokok Ilegal” unkap salah satu perwakilan dari GAPEROMA.

Dalam menanggapi Kunker Komisi XI DPR RI, Plt. Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Noegroho mengungkapkan,  penurunan peredaran rokok ilegal berdasarkan hasil survey UGM  yang mencapai 5% telah berkontribusi terhadap penerimaan cukai hingga 1 trilyun “selain penindakan, kami Bea dan Cukai juga mengajak para pengusaha rokok ilegal untuk beralih ke rokok legal dengan menggunakan hashtag Legal Itu Mudah” imbuh Noegroho.

“produk BKC yaitu VAPE telah memesan Pita Cukai mencapai 70 milyar dan produk VAPE juga telah melakukan Ekspor, Industry VAPE ini juga digerakkan oleh anak muda” tambahnya.

Diakhir Kunker Komisi XI Supriyatno manyampaikan agar DJBC terus meningkatkan kinerjanya dalam hal pengawasan dan pelayanan serta Peraturan baru mengenai Tarif Cukai diharapkan bisa terima oleh seluruh pengusaha rokok demi tercapainya penerimaan negara yang ujung-ujungnya untuk mensejahterahkan seluruh Rakyat Indonesia.