KITE IKM untuk kebangkitan IKM Bondowoso yang lesu

Bondowoso (20/04) - Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Kantor Wilayah Jawa Timur II menyelenggarakan sosialisasi dengan judul Pemberian Fasilitas KITE IKM Sebagai Wujud Peran Serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Dalam Peningkatan Ekonomi Rakyat.

Fasilitas KITE IKM merupakan sebuah bentuk insentif fiskal yang diberikan pemerintah melalui inovasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berupa pembebasan Bea Masuk,  PPN, dan PPnBM yang tidak dipungut atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor.

Sosialisasi diikuti oleh pelaku IKM dari tiga wilayah yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kota Jember. Ketiga wilayah ini dikenal dengan IKM yang bergerak pada bidang kerajinan tangan dan bercocok tanam. Sebagai contoh Desa Cindogo Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso merupakan daerah penghasil kerajinan kuningan dan telah dikenal di wilayah Indonesia bahkan pernah menjadi komoditas ekspor. Hasil dari survei lapangan Kanwil Jatim II, pengrajin kuningan kesulitan mengembangkan usaha ini karena sulit nya bahan baku dan kurang nya daya beli masyarakat, oleh karena itu KITE IKM diharapkan oleh pelaku usaha sebagai jalan keluar untuk kelangsungan usaha kerajinan kuningan.

Beberapa peserta menyatakan bahwa kegiatan seperti ini memang mereka butuhkan dan besar harapan pelaku IKM agar ada tindak lanjut atas sosialisasi ini. Salah satunya Bapak Didik Suryadi, pengusaha kopi dan anggota paguyuban kopi Situbondo menyatakan, “Kami harapkan ada realisasi dari pertemuan ini, kami butuh pendampingan untuk impor dan khususnya ekspor. Baru kali ini instansi pemerintah hadir dan memberikan sosialisasi, kami berharap instansi lain juga bersinergi untuk menunjang kegiatan kami.”

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan, Bapak Nelson Hasoloan merespon bahwa “Kami siap melayani dan memberikan asistensi khususnya terkait fasilitas KITE IKM ini. Saat ini Bea Cukai tidak hanya memetik hasil namun diawali dengan menanam untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan negara.”