Kick Off Change Source Bahan Baku Obat PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia

[02 Juni] PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP) menggelar peresmian instalasi pabrik Bahan Baku Obat (BBO) Povidone Iodine bertempat di lingkungan pabrik PT. KWSP di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, Kabupaten Bekasi. Acara ini sekaligus sebagai Kick Off Change Source BBO dalam negeri, sebagai momentum era baru kemandirian BBO Indonesia. Acara dihadiri oleh para pelaku usaha dari industri farmasi, jajaran Kementerian Kesehatan, Pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, dan instansi teknis terkait lainnya. Bea Cukai Bekasi sebagai kantor yang melayani dan mengawasi fasilitas Kawasan Berikat yang telah diberikan kepada PT.KFSP juga ikut hadir dalam acara tersebut.


Seremonial ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Dalam keynote speechnya, Menteri Kesehatan menyampaikan beberapa poin penting. “Resiliensi kesehatan sangat penting terutama bagi penduduk Indonesia yang jumlahnya sangat besar”, ujar Menteri Kesehatan di awal keynote speech. Lebih lanjut Menteri Kesehatan menyampaikan saat ini setelah pandemi selesai merupakan momentum yang tepat untuk melakukan transformasi kesehatan. Banyak hal yang harus disiapkan berdasarkan 6 pilar Transformasi Kesehatan. Kick Off Change Source BBO buatan dalam negeri merupakan salah satu bukti pelaksanaan salah satu pilar Transformasi Kesehatan yaitu pilar Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan. Hal lain yang menurut Menteri Kesehatan penting untuk segera diwujudkan adalah industri obat berbasis bioteknologi. PT. KFSP merupakan salah satu perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat (KB) di wilayah pengawasan dan pelayanan Bea Cukai Bekasi. Produk yang dihasilkan PT.KFSP adalah BBO dan Bahan Baku Kosmetik (BBK). Selain memproduksi Povidone Iodine yang baru diresmikan, BBO lain yang juga diproduksi PT.KFSP adalah Atorvastatin, Simvastatin, Clopidogrel, Efavirenz, dan Entecavir. Untuk BBK, PT.KFSP memproduksi Lauric Acid Lysine Mixture (LALM), Palmitic Acid Mixture (PAM), Lauric Acid Mixture (LAM), 2-(2-tert-butoxylcarbonylaminothiazole-4-yl)-pent-2-enoic-acid (BAPA), dan (N-(1-(Dipropylamino)-3-(4-hydroxyphenyl)-1-oxoprpan-2-yl)benzamide (BTP).
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Bea Cukai Bekasi berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi penerima fasilitas kepabeanan dan cukai. Termasuk kepada PT.KFSP yang memproduksi BBO dan BBK yang sangat diperlukan masyarakat Indonesia dan juga dunia. Bea Cukai Bekasi mendorong PT.KFSP menjadi industri yang bisa memenuhi kebutuhan BBO dalam negeri sekaligus menjadi penyumbang devisa negara melalui ekspor produk BBO dan BBK.