FYP : Bea Cukai Jember Antarkan Arang Putih Bondowoso Mendunia
Bondowoso, yang dijuluki sebagai “The Highland Paradise” membuka tirai keindahan alam dataran tinggi dan menyuguhkan ragam produk budaya yang memikat. Di balik ketenangan, kesejukan, keakraban di setiap sudut kotanya, tersembunyi keajaiban yang tak kalah menarik: Arang Putih, si “Berlian Hitam” yang mulai memikat hati dunia. Dikenal karena kualitasnya yang istimewa, Arang Putih Bondowoso berhasil memancarkan daya tariknya di panggung internasional. Proses pembuatannya yang panjang dan dipenuhi dengan sentuhan lokal memberikan hasil akhir yang tak hanya memukau, tetapi juga menghadirkan aroma dan kualitas tak tertandingi. PT Angkasa Megah Utama, salah satu perusahaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan arang putih di wilayah Kabupaten Bondowoso, turut berperan dalam memperkenalkan Arang Putih Bondowoso di pasar global. Mengawali peruntungan ekspornya di tahun 2019, PT Angkasa Megah Utama yang saat itu dikenal sebagai UD Arang Farah, memulai perjalanan ekspornya dengan bantuan pihak ketiga.
Jalan Terjal UD Arang Farah UD Arang Farah bermula sebagai pelaku UMKM yang mengolah kayu menjadi arang hitam untuk kemudian dijual di pasar lokal dengan hasil yang tak begitu menggiurkan. Baginya, keberlanjutan perusahaan dan memberikan lapangan pekerjaan bagi warga Kabupaten Bondowoso merupakan prioritas utama. Perjalanan mereka tidak pernah mudah. UD Arang Farah juga harus menghadapi berbagai macam tantangan mulai dari penolakan dari warrga setempat, terbatasnya modal dan persaingan pasar yang begitu sulit. “Bersaing di pasar lokal juga susah. Pesaing kami terlalu banyak. Modal kami juga belum cukup jadi mau mengembangkan usaha juga sulit,” ungkap Hermawan pemilik UD Arang Farah. Dengan semangat dan kegigihannya, UD Arang Farah terus mencari peluang dan membangun hubungan dengan mitra. Kolaborasi tersebut membawa UD Arang Farah bertemu dengan pembeli dari Korea Selatan. UD Arang Farah pun kemudian mengambil keputusan berani untuk mengubah orientasi produknya menjadi arang putih, sesuai dengan permintaan pasar Korea Selatan. “Kami lihat Arang putih ini sangat berpeluang untuk diekspor. Mereka (red: buyer) juga memberikan standart produk arang putih kualitas premium yang mereka inginkan, jadi kami berupaya untuk produksi sesuai dengan yang buyer inginkan,” katanya antusias. Usai secara rutin mengekspor produk arang putihnya ke Korea Selatan melalui pihak ketiga, UD Arang Farah ternyata masih harus menemui jalan yang berliku. Bagai pagar makan tanaman, mitra investasi yang seharusnya turut serta membantu pengembangan bisnis UD Arang Farah, justru menjadi penghambat utama. “Pembayaran terhambat, padahal waktu itu kami lumayan kenceng (red: ekspornya). Sedangkan produksi harus tetap jalan. Jadi kami lumayan terpukul waktu itu. Apalagi saat itu sedang pandemi COVID-19, makin anyep.” katanya. Ditambah lagi, Hermawan mengaku pihaknya saat itu sama sekali belum mengerti caranya mendirikan perusahaan agar bisa ekspor secara mandiri. Bertumbuh dengan Pendampingan Pada situasi kritis ini, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jember yang sedang gencar-gencarnya memberikan sosialisasi dan pendampingan pada UMKM berhasil bertemu dengan UD Arang Farah. Meskipun awalnya UD Arang Farah masih belum terlalu yakin akan kemampuannya untuk dapat melakukan ekspor secara mandiri, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jember terus menunjukkan keberpihakannya dalam mendukung UD Arang Farah agar bisa naik kelas. Melalui kunjungan dan komunikasi secara intensif, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jember berupaya untuk membangun hubungan yang baik dengan UD Arang Farah. Upaya itu untuk meyakinkan UD Arang Farah agar dapat melangkah lebih jauh. Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jember hadir untuk UD Arang Farah dalam bentuk pemberian asistensi legalitas yang diawali dengan mengubah entitas perusahaanya menjadi PT Angkasa Megah Utama. Pendampingan itu terus berlanjut dengan pemberian asistensi perizinan berusaha terintegrasi yang dikenal dengan Online Single Submission (OSS). Edukasi terkait dokumen ekspor, dokumen pelengkap pabean dan dokumen larangan dan pembatasan juga terus diberikan dalam upaya mendukung kemudahan ekspor PT Angkasa Megah Utama. “Lumayan banyak hambatannya. NPWP kami bermasalah, tidak punya legalitas dan NIB. Nggak ngerti sama sekali dokumen-dokumennya apa saja. Tapi setelah dibantu Bea Cukai Jember Alhamdulillah sekarang sudah punya NIB Ekspor dan legalitas lainnya. Tadinya kalau kirim barang harus pakai nama orang lain, sekarang kami bisa mandiri. Kami sangat terbantu dengan adanya Klinik Ekspor,” cerita Hermawan. Hermawan menambahkan, Klinik Ekspor Bea Cukai Jember berkolaborasi bersama Universitas Jember juga melakukan pendampingan dalam pembuatan company profile dan pengemasan produk agar lebih menarik. “Dari segi branding, kami juga sangat dibantu dengan adanya klinik ekspor ini. Dan itu gratis. Awalnya kita hanya jualan dan tidak terlalu memperhatikan packaging dan lain-lain. Terus kami sadar bahwa packaging, branding dan company profile juga penting dalam menarik minat pasar,” tambah Hermawan. Kehadiran pendampingan dan pelatihan yang secara terus menerus diberikan Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jember menjadi buah manis yang dipetik oleh PT Angkasa Megah Utama dari kegigihannya selama ini. Hingga akhirnya pada Juni 2023, PT Angkasa Megah Utama berhasil merealisasikan ekspor mandiri perdana sebanyak 2.756 kotak arang putih dengan perkiraan nilai ekspor sebesar USD 22.293,5 atau Rp 335.985.338,00 ke Korea Selatan. Kontinuitas ekspor tersebut secara rutin terus berlanjut hingga saat ini denga perkiraan nilai ekspor mencapai USD 130 ribu atau mencapai 2,1 miliar rupiah selama tahun 2023.
Genjot Ekspor Lewat Klinik Ekspor Asep Munandar, Kepala Kantor Bea Cukai Jember, mengaku bahwa langkah demi langkah Bea Cukai Jember mendorong PT Angkasa Megah Utama agar tetap eksis di pasar global memang tak semudah membalik telapak tangan. Namun pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong terwujudnya UMKM mampu ekspor melalui program Kllinik Ekspor. Terbukti, Bea Cukai Jember telah memberikan pendampingan intensif sejak tahun 2021 hingga saat ini. “Upaya kita mendorong para pelaku UMKM yang memiliki potensi untuk bisa melakukan ekspor dan memberikan asistensi pada UMKM yang memiliki kendala terkait prosedur ekspor. Kami selalu berpegang teguh pada tagline kami bahwa Ekspor itu Mudah” ujar Asep. Asep menambahkan, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Bea Cukai Jember adalah membangun pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai kemudahan ekspor. “Kami secara aktif selalu memberikan extraordinary effort untuk menggencarkan sosialisasi dan asistensi kepada UMKM. Karena mereka selalu berpikir bahwa urusan dengan pemerintah itu ruwet, biayanya mahal dan prosesnya lama. Nah kami ingin mengubah pemikiran itu,” terang Asep. Pentingnya kerja sama tim dan kolaborasi dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan untuk mendorong ekspor pelaku UMKM. Asep Munandar menekankan bahwa dukungan terhadap UMKM bukan hanya sebagai inisiatif Bea Cukai Jember, tetapi juga merupakan bagian dari program pemerintah. Dengan banyaknya pelaku usaha yang tertarik mengikuti program dukungan bagi UMKM, Asep berharap agar mereka mampu meningkatkan ekspor. Klinik Ekspor Bea Cukai Jember berhasil menjadi saksi metamorfosis PT Angkasa Megah Utama bersama Arang Putih Bondowoso mendunia. Akan tetapi, ini bukanlah akhir sebuah perjalanan. Sebaliknya, pencapaian ini menjadi awal dari perjuangan yang lebih besar. Dengan memberikan asistensi, edukasi dan sosialisasi kepada UMKM, Klinik Ekspor Bea Cukai Jember berkomitmen untuk terus menggali potensi UMKM guna mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar global.