Ekspor Sarden Kaleng ke Afrika Makin Mudah dengan Fasilitas Kawasan Berikat



Malang, 08-05-2025 – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) II, Agus Sudarmadi, melepas ekspor perdana 13.980 boks produk sarden kaleng milik PT Pasifik Harvest Indonesia pada Rabu (30/04). Produk tersebut diekspor ke negara Mozambik dan Tanzania dengan total nilai ekspor mencapai Rp2,6 miliar.

Agus mengungkapkan bahwa PT Pasifik Harvest Indonesia merupakan penerima fasilitas kawasan berikat dengan hasil produksi sarden kaleng dan makanan kucing yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Perusahaan ini memiliki target tujuan ekspor negara-negara di Afrika, Timur Tengah, Asia, Eropa, dan Australia.

“Ekspor kali ini merupakan pengiriman perdana perusahaan menggunakan fasilitas kawasan berikat. Dengan fasilitas tersebut perusahaan mendapat kemudahan dari sisi impor bahan baku dan ekspor produk,” ujar Agus.

Fasilitas kawasan berikat merupakan fasilitas kemudahan fiskal dan prosedural yang diberikan pemerintah kepada pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Melalui fasilitas ini, pelaku usaha mendapatkan penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, serta tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PPN dan PPh pasal 22 impor).

Agus menambahkan bahwa Banyuwangi merupakan daerah yang potensial untuk investasi. “Banyuwangi semakin berkembang, Jawa Timur juga semakin berkembang sebagai pilihan investasi,” ujarnya.

Diketahui, PT Pasifik Harvest Indonesia mempunyai nilai investasi sekitar Rp15 miliar, dan penyerapan tenaga saat ini sebanyak 1.200 pegawai dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja akan meningkat setiap tahun. Saat ini, perusahaan fokus menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal sekitar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah, sekitar 99,7 persen merupakan pekerja lokal.

“Kami berharap fasilitas kawasan berikat mampu menggerakkan kegiatan operasional perusahaan, sehingga nantinya akan meningkatkan perekonomian dan menumbuhkan peluang bisnis bagi warga sekitar seperti, warung makan, penyewaan tempat tinggal, dan lain lain,” pungkas Agus.