Dukungan Bea Cukai pada Proyek RDMP Balikpapan
Kamis (26/6/2020) - Bea Cukai Balikpapan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) proyek RDMP dengan pihak-pihak terkait. Acara yang di gelar di ruang rapat Bea Cukai Balikpapan pada hari Rabu 24 Juni 2020 dihadiri oleh PT Pertamina sebagai pemilik, Joint Operasional Refinery Development Master Plan (JO RDMP) selaku kontraktor, pihak forwader dan pihak PT PT Kaltim Kariangau Terminal sebagai operator pelabuhan.
FGD ini sabagai suatu bentuk sarana diskusi oleh pihak-pihat yang berkepentingan. Dalam pembukaannya, Firman Sane Hanafiah, Kepala Kantor Bea Cukai Balikpapan mengungkapkan bahwasannya RDMP merupakan proyek strategis nasional yang akan berlangsung sampai dengan tahun 2023. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dari beberapa pihak terkait agar tidak terjadi kendala. Mitigasi risiko harus dijalankan oleh masing-masing pihak untuk meminimalisasi kendala tersebut. Bea Cukai Balikpapan sebagai pihak yang terkait langsung dalam proses importasi barang-barang keperluan proyek RDMP, berusaha memberikan pelayanan yang optimal.
Forwader sempat terkendala pada saat importasi dengan jumlah item barang yang cukup banyak ternyata membutuhkan waktu respon yang lama. Bea Cukai menjelaskan kemungkinan yang menjadi sebabnnya. Bisa dari sistem yang sibuk, banyaknya item barang mempengaruhi waktu rekonsiliasi data, atau juga ketidaksesuaian satuan barang.
Di sisi lain, PT Kaltim Kariangau Terminal sebagai operator pelabuhan mengakui kewalahan karena banyaknya barang impor yang masuk ke pelabuhan. Ini karena terbatasnya lapangan penumpukan kontainer. Selain itu juga terbatasnya jumlah crane yang dimiliki. Pihaknya berencana akan menambah alat crane yang didatangkan dari Makassar dan dari Ambon untuk membantu kelancaran bongkar muat kontainer.
Di akhir acara Firman menyampaikan perlunya diselenggarakan kembali FGD ini secara berkala. Hal ini perlu dilakukan setidaknya untuk melakukan evaluasi juga untuk memitigasi risiko dari masing-masing pihak. Selain itu Kepala KPPBC TMP B Balikpapan menyarankan agar pihak JO RDMP agar menyampaikan rencana kedatangan kapal dan jumlah kontainer yang akan dibongkar dan di timbun di Kaltim Kariangau Terminal jauh-jauh hari agar lancar prosesnya.