Dukung Batam Logistic Ecosystem, Bea Cukai Uji Coba TPS Online dan Autogate System Online Pelabuhan Batu Ampar
Batam 19-01-2021 – Pengembangan Batam Logistic Ecosystem (BLE) semakin menunjukkan langkah yang progresif. Sebagai sebuah platform yang menjadi solusi atas permasalahan logistik di wilayah Batam, menurut Kepala Kantor Bea Cukai Batam, pada Selasa (19/01), BLE tentu memerlukan infrastruktur yang memadai agar dapat diimplementasikan dengan efektif. Infrastruktur yang diperlukan di antaranya tempat penimbunan sementara (TPS) online dan autogate system online (AGS). Kedua infrastruktur tersebut telah diuji coba pada tanggal 12 Januari 2021 di Pelabuhan Batu Ampar.
“Perwakilan Bea Cukai Batam, Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan instansi terkait telah menguji coba sistem CEISA TPS Online, sistem information technology (IT) TPS Badan Usaha Pelabuhan (BUP), dan AGS. Uji coba tersebut berjalan dengan baik. Pelaksanaan uji coba ini juga menjadi bahan evaluasi untuk menyempurnakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi government maupun bussiness,” ujar Susila.
Serangkaian uji coba sebelumnya telah dilakukan, meliputi uji coba pertukaran data antara Sistem IT TPS BP Batam dengan AGS serta uji coba sistem IT TPS BP Batam dengan sistem TPS online Bea Cukai. Kedua uji coba tersebut berjalan dengan baik, sending-receive berhasil, baik untuk data yang sudah valid maupun temporary. Instalasi auto gate system pun sudah terpasang di Pelabuhan Batu Ampar.
Selain uji coba, Bea Cukai Batam dan Badan Pengusahaan Batam juga telah melakukan pembahasan terkait fasilitas dan perangkat yang diperlukan dalam menunjang kegiatan kepabeanan di Pelabuhan Batu Ampar. “Untuk tempat pemeriksaan fisik, kebutuhan gamma ray, control room berbasis teknologi informasi, dan lainnya akan mulai dibangun pada Februari 2021. Dalam pengembangan BLE, kami senantiasa menyinkronkan dan menyelaraskan dengan program national logistic ecosystem (NLE), dengan tetap memperhatikan kekhususan kawasan, dan strategi kebutuhan lokal,” katanya.
Kepala Subbagian Dukungan Teknis Bea Cukai Batam, Hery Rusdaman di kesempatan yang sama mengatakan selain sistem TPS online dan AGS, platform trucking juga merupakan infrastruktur penunjang lainnya dari BLE. Melalui platform trucking ini diharapkan dapat memudahkan pelaku usaha dalam mencari dan memesan jasa trucking serta transparansi harga lebih terbuka. Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-10/BC/2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara, mandatory TPS Online dijadwalkan pada tanggal 1 Januari 2021 dan mandatory auto gate system tanggal 1 Juli 2021.
Hery menambahkan progress kolaborasi entitas bisnis bertambah dengan bergabungnya PT Aiti Logistic, setelah sebelumnya platform trucking I-Trucking juga telah bergabung, “Aiti Logistic adalah platform digital/marketplace terintegrasi yang bergerak di bidang logistik untuk kemudahan perencanaan, pemesanan dan pengelolaan perjalanan kargo melalui darat, laut dan udara yang terkoneksi dengan NLE-BLE.”
Untuk menyosialisasikan BLE kepada pengguna jasa, lebih lanjut Hery mengatakan Bea Cukai Batam tidak hanya melakukannya melalui media massa internal dan eksternal, namun Bea Cukai Batam telah meluncurkan aplikasi mobile BIOLA (Bea Cukai Batam Information Online Apps) yang ke depannya dapat diunduh di Google Play Store. “BIOLA diharapkan dapat memberikan informasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan layanan BLE secara realtime dan akurat kepada pengguna jasa, sekaligus sebagai sarana pemberian informasi pelayanan kepabeanan dan cukai di Bea Cukai Batam,” pungkasnya.