Debat Kusir Seputar Vape di Akhir
BEKASI - Dalam rangka merayakan hari jadi yang ke 3 pada hari Sabtu malam, 21 Desember 2019, Therion DNA yang merupakan komunitas anak muda yang menggandrungi vape menggelar acara Debat Kusir dengan tujuan membuka komunikasi dan mengedukasi komunitas vaper tentang kaitan vape dengan kesehatan, industry, hingga ketentuan yang diatur pemerintah.
Bea Cukai Bekasi ikut berkontribusi dalam acara yang dikemas ala anak muda di Hotel Yello, Manggarai, Jakarta Selatan ini. Untuk mengoptimalkan komunikasi dengan kalangan komunitas vape yang notabene anak muda, Bea Cukai Bekasi menghadirkan narasumber yang berasal dari kalangan milenial yaitu Aldo Reynaldi , Rimada Ilham Pradana, dan Yehezkiel Christian Prasetyo. Narasumber dari Bea Cukai Bekasi merupakan kolaborasi dari seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi yang merupakan humasnya Bea Cukai Bekasi dan Seksi Pelayanan kepabenanan dan Cukai yang sehari-hari bertugas melayani Pengusaha Barang Kena Cukai yang salah satunya adalah para produsen/pabrikan vape.
Vape merupakan kelompok Barang Kena Cukai (BKC) golongan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL). Vape yang mengandung Nikotin dalam komponennya merupakan obyek cukai yang diawasi dan dikendalikan oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Pada sesi pemaparan, Aldo Reynaldi menjelaskan terkait definisi cukai, tujuan pemungutannya dan alasan pengenaan cukai terhadap liquid vape, serta dampak dari pemungutan cukai yang dirasakan baik oleh pengguna maupun para pelaku industri vape.
Selain Bea Cukai Bekasi, Eko HC (eMKay Brewer) juga ikut hadir di barisan narasumber dan membahas Rokok Elektrik dari sisi industri. Eko menyebutkan bahwa rokok elektrik hadir bukan untuk membuat yang tidak merokok menjadi perokok elektrik, melainkan untuk membantu para perokok konvensional untuk bisa mengurangi karena kadar nikotin yang lebih rendah dan aman pada rokok elektrik atau vape. Selain itu disampaikan juga bahwa beberapa asosiasi vape sudah menandatangani kode etik yang salah satunya menjelaskan untuk tidak menjual produk-produk rokok elektrik kepada anak-anak di bawah umur.
Acara debat kusir ditutup dengan penjelasan dari Dr. Frenos mengenai dampak rokok elektrik terhadap kesehatan para penggunanya. Acara yang berlangsung santai dan interaktif menghasilkan banyak informasi yang mutual bagi seluruh pihak.