Cek Kesiapan Ekspor, Bea Cukai Kunjungi Para Pelaku Usaha

 





Jakarta, 19-01-2022 - Peran Bea Cukai dalam mendorong ekspor demi pemulihan ekonomi nasional, tak sekadar dalam pemberian fasilitas fiskal terhadap pelaku ekspor. Bea Cukai juga menegaskan perannya dalam mewujudkan slogan "Ekspor itu Mudah" dengan mengasistensi para pelaku usaha berpotensi ekspor. Hal ini dilakukan agar para calon eksportir memahami aturan kepabeanan yang berlaku, sehingga dapat memenuhi semua persyaratan ekspor dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas dan layanan ekspor yang disediakan Bea Cukai.


Kasubdit Hubungan Masayarakat dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Hatta Wardhana, pada Rabu (19/01) mengatakan kantor-kantor pelayanan Bea Cukai terus berupaya mengasistensi para pelaku usaha di wilayah pelayanannya untuk dapat melakukan ekspor. Seperti yang dilakukan Bea Cukai Ambon dan Bea Cukai Timika, yang mengunjungi beberapa perusahaan untuk mengecek kesiapan ekspor dan menggali potensi ekspor daerah.


"Di awal tahun 2022 ini, gairah ekspor terus meningkat di wilayah Maluku. Hal ini pun membuat Bea Cukai Ambon semakin aktif untuk mengasistensi para pelaku usaha dan mengecek kesiapan ekspor mereka," ungkapnya.


Bea Cukai Ambon mengunjungi dua perusahaan, yaitu PT Kreasi Himono Indonesia dan PT Kamboti. Pada kunjungan ke gudang PT Kreasi Himono Indonesia di tanggal 13 Januari 2022, Bea Cukai Ambon mengecek kesiapan ekspor olahan ikan perusahaan tersebut. "Sebelumnya, perusahaan telah mengurus pembuatan modul pemberitahuan ekspor barang (PEB) ke Bea Cukai dan saat ini mereka tengah menunggu terbitnya surat izin impor dari badan karantina negara tujuan ekspor yaitu Thailand. Dokumen berupa certificate of origin yang merupakan syarat dari Thailand untuk penerbitan surat izin impor telah dikirim dan perusahaan masih harus menunggu 7-10 hari sampai surat izin impornya terbit," jelasnya.


Hatta pun menegaskan bahwa Bea Cukai akan terus mengasistensi perusahaan yang berencana melakukan ekspor secara kontinu dengan tonase satu sampai dua ton tiap pengiriman itu, "Kami berharap seluruh proses dan tahapan ekspor ini dapat dipenuhi agar usaha usaha di Maluku semakin berkembang dan memulihkan perekonomian daerah. Bea Cukai akan berkontribusi penuh terhadap proses ekspor tersebut."


Perusahaan lainnya, PT Kamboti, juga tengah menggalakkan ekspor produk bidang perkebunan, khususnya rempah-rempah asli Maluku. Pada tanggal 18 Januari 2022, Bea Cukai Ambon membantu perusahaan dalam registrasi CEISA 4.0 dan pembuatan modul PEB. "Kami memberikan penjelasan dan mengasistensi langsung perwakilan PT Kamboti pada saat registrasi CEISA 4.0. Setelah registrasi dan pembuatan modul PEB selesai, diharapkan eksportasi terlaksana sesuai rencana dan tanpa kendala ke Rotterdam, Belanda," jelasnya.




Disebutkan Hatta, perusahaan tersebut berencana mengekspor tepung sagu, minyak kayu putih, kayu manis, dan selai pala. Saat ini, menurutnya pihak PT Kamboti menyatakan semua produk sudah siap dan tengah dalam proses pengemasan akhir dan pengurusan perizinan.


Tak jauh berbeda, kegiatan asistensi ekspor juga terlaksana di Timika. Bea Cukai Timika dalam rangka mendorong ekspor daerah melakukan kunjungan ke PT Tarusan Sukses Abadi untuk menggali potensi ekspor dari produk sari buah merah milik Petrus Kinho. "Menurut pemiliknya, produk sari buah merah ini berpotensi besar untuk diekspor. Saat ini, produk tersebut sudah dipasarkan di seluruh daerah di Indonesia melalui e-commerce sebagai obat tradisional. Perusahaan tersebut pun menjadi salah satu pelopor sari ekstrak buah merah yang dikemas dalam botol di Kabupaten Mimika," imbuhnya.


Untuk diketahui, Pandanus conoideus atau yang biasa disebut buah merah adalah jenis buah khas dari Papua yang termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan. Tinggi tanaman ini dapat mencapai enam belas meter. Buah ini mengandung antioksidan yang kuat dan bermanfaat sebagai antikanker dan antiperadangan. Di Papua, buah merah biasanya dikonsumsi dengan cara dimakan langsung atau dipotong-potong, lalu direbus atau dipanggang.


"Kami berharap produk lokal Kabupaten Mimika ini dapat segera dipasarkan ke mancanegara bukan hanya berputar di dalam negeri. Kami mendukung penuh akselerasi ekspor produk lokal dan berupaya untuk terus bersinergi dengan instansi lainnya agar terwujudnya program pemulihan ekonomi nasional," tutup Hatta.