Bintal Muslim : Pentingnya Mengingat Kematian
Hidup dan mati ada di genggaman Illahi, tak ada seorang pun yang bisa menghindari, kita hanya bisa bersiap diri.
“Setiap jiwa pasti merasakan mati,” Qs. Al-Imran ayat 185. Terdapat istilah-istilah kematian dalam Al-Qur’an. Al-maut yang artinya kematian, yang mengandung makna berpisahnya ruh dari jasad manusia. Al-wafah (wafat), al-ajal, dan al-ruju’ (raji’) yang mengandung makna kembali atau pulang. Seperti kutipan diatas, kematian tidak bisa dihindari. Sebagai seorang hamba hanya bisa mempersiapkan diri dengan bekal yang sangat cukup agar kita bisa meraih khusnul khatimah. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan? Diantaranya adalah mengerjakan amal shaleh, meninggalkan perilaku tercela, dan segera bertaubat. Meskipun telah berusaha mempersiapkan diri dengan baik, kematian membuat beberapa orang merasa takut. Seperti yang dijelaskan oleh Ustadz Achmad Siddiq dalam Bintal Muslim sore ini (20/11), Menurut Syekh Nawawi hal yang perlu ditakuti perihal kematian adalah apakah kematian kita nanti termasuk kedalam khusnul khatimah atau su’ul khatimah. Meninggal dalam keadaan baik atau buruk, dalam keadaan membawa iman atau tidak. Meraih khusnul khatimah menurut Imam Sufyan Al-Tsauri ada 4 cara, yaitu menjaga iman dan takwa kepada Allah SWT secara istiqomah, berusaha sungguh-sungguh memperbaiki lahir batin, dan yang terakhir senantiasa berzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan ketika ajal tiba kita dalam keadaan iman, islam, ihsan sehingga kita memperoleh khusnul khatimah. Aamiin ya Rabbal alamin.