Bea Cukai Ternate Hadiri FGD Industrialisasi Budaya dan Strategi Menumbuhkan Pariwisata Maluku Utara
Ternate, (01/03/2020) - Bertempat di Pendopo Kesultanan Ternate, Yayasan Sidego menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Tuala Lipa dan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Industrialisasi Budaya dan Strategi Menumbuhkan Pariwisata Maluku Utara.
Kepala Subbagian Umum, Rida Budi Santoso beserta Sukirman Busrah selaku Kasubsi Hanggar Kepabeanan dan Cukai II menghadiri kegiatan tersebut.
Mochtar Adam, pengamat ekonomi Provinsi Maluku Utara sekaligus Ketua Yayasan Sidego mengutarakan bahwa nantinya Tuala Lipa diharapkan mampu merepresentasikan kebudayaan Ternate. Tuala Lipa akan menjadi simbol kebudayaan, sehingga orang-orang yang datang ke Ternate harus menggunakan Tuala Lipa sebagai pertanda telah menyambangi Kota Ternate.
Filosofi adanya 5 lipatan pada Tuala Lipa, melambangkan 5 rukun islam sebagai agama yqng berpengaruh besar bagi perkembangan di Kota Ternate. Kain yang digunakan yaitu batik tubo, batik lokal Ternate.
Dr. Ridha Ajam selaku pakar hukum dalam diskusi tersebut menjelaskan bahwa Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pemeliharaan, penyelamatan, pengembangan, pemanfaatan.
Sebelum pemanfaatan, kebudayaan harus mendapat perlindungan. Tujuannya yakni menjaga keaslian, dengan cara mendokumentasikan budaya yang akan dilakukan proses pengajuan kebudayaan.
Diharapkan dengan pemajuan kebudayaan dalam hal ini Tuala Lipa dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan rencananya akan dilaunching 1000 Tuala Lipa di acara Legu Gam.
Bea Cukai Ternate sangat mendukung adanya pembuatan Tuala Lipa oleh Yayasan Sidego sebagai upaya menggali potensi industri dan menjadikan Tuala Lipa sebagai icon dari Kota Ternate. Tak hanya itu, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan wisatawan dan industri rumah tangga merupakan tujuan dari masifnya produksi Tuala Lipa.