BEA CUKAI SUMBAGBAR JEMPUT BOLA MELALUI PROGRAM PROJECT MANAGEMENT
Padang Pariaman (22/08/2019) – Project management merupakan sebuah program untuk setiap Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam rangka menjaring perusahaan yang berpotensi menerima fasilitas kawasan berikat (KB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Program ini merupakan kegiatan ‘jemput bola’, mengingat masih terdapat perusahan-perusahan yang berpotensi untuk melebarkan pasar ke kancah internasional. Melalui project management, Bea Cukai Sumbagbar terjun langsung menjaring, membimbing dan mengasistensi perusahaan yang berpotensi menerima fasilitas tersebut.
Salah satu perusahaan yang masuk dalam project management Bea Cukai Sumatera Bagian Barat adalah PT Bumi Sarimas Indonesia. Perusahaan ini berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dan bergerak di industri pengolahan kelapa. Bahan baku produksi berasal dari beberapa kota di pulau Sumatera dan hasil pengolahannya berupa minuman air kelapa dalam kemasan dan tepung kelapa. Saat ini, 60% dari hasil pengolahan diekspor ke luar negeri dan sisanya didistribusikan di dalam negeri.
PT Bumi Sarimas Indonesia berencana mengajukan perizinan fasilitas kawasan berikat. Dengan mendapatkan fasilitas kawasan berikat, perusahaan akan diberikan penangguhan bea masuk, tidak dipungut pajak dalam rangka impor (PPN, PPnBM dan PPh pasal 22 impor). Pemberian fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di dunia global sehingga perusahaan dapat berkembang dan memberikan dampak ekonomi terhadap lingkungan sekitar.
Bea Cukai Sumbagbar melakukan kunjungan (21/08) untuk melihat kesiapan perusahaan terkait pengajuan perizinan kawasan berikat serta melakukan diskusi mengenai kendala yang dihadapi oleh perusahaan. Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi persyaratan fisik, persyaratan administrasi, pendayagunaan IT Inventory dan penggunaan CCTV. Persyaratan fisik dan persyaratan administrasi hampir seluruhnya telah dipenuhi perusahaan. Sedangkan untuk pendayagunaan IT Inventory dan penggunaan CCTV sedang dalam pembangunan.
“Perusahaan diharapkan terus kooperatif dalam proses pemenuhan persyaratan ini. Proses pemberian fasilitas kawasan berikat dipastikan tanpa biaya dan Bea Cukai Sumbagbar siap memberikan asistensi 24 jam terkait pemenuhan syarat perizinan kawasan berikat.” ujar Arzul Akbar, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, dalam diskusi yang dihadiri oleh jajaran pimpinan PT Bumi Sarimas Indonesia serta tim project management Bea Cukai Sumbagbar.
“Kami berharap fasilitas yang akan diberikan tepat guna dan atas apa yang akan diberikan negara kepada calon perusahaan penerima fasilitas, mendapatkan hasil yang diharapkan, mendorong industri dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.”, tutup Arzul.
<<
<
<