Bea Cukai Perkuat Sinergi di Perbatasan hingga Bandara Internasional
Jakarta, 23-09-2025 - Bea Cukai terus membangun sinergi lintas instansi di berbagai daerah. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan, meningkatkan layanan di pintu masuk negara, serta mendukung percepatan konektivitas perdagangan dan pariwisata internasional.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengawasan dan pelayanan. Menurutnya, dengan koordinasi yang erat, pihaknya memastikan perbatasan Indonesia tidak hanya aman, tetapi juga mampu menjadi pintu masuk perdagangan dan pariwisata internasional yang berdaya saing.
“Kali ini sinergi kami lakukan di Aceh, Atambua, dan Sorong,” sambungnya.
Di Aceh, Bea Cukai bersama Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Aceh menggelar pertemuan koordinasi untuk mempererat kerja sama dalam kerangka Customs, Immigration, and Quarantine (CIQ). Pertemuan tersebut membahas kesiapan petugas menghadapi dinamika lalu lintas barang dan orang, termasuk rencana pembukaan jalur Aceh–Penang.
Sementara itu, di Atambua, Nusa Tenggara Timur, Bea Cukai bersama Polres Belu dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Belu melaksanakan patroli laut bersama bertajuk “Patma Berani”. Patroli ini menyisir perairan Atapupu hingga wilayah perbatasan untuk mencegah potensi penyelundupan narkotika. Pengawasan diperluas dengan pelaksanaan tes urin bagi pelintas batas serta pengemudi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, sehingga jalur darat maupun laut sama-sama terjaga dari peredaran narkotika.
Di wilayah timur Indonesia, Bea Cukai juga aktif dalam rapat koordinasi pemenuhan kriteria Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong sebagai bandara internasional. Rapat yang dipimpin oleh Gubernur Papua Barat Daya bersama berbagai pemangku kepentingan tersebut menekankan kesiapan fasilitas Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, serta infrastruktur pendukung. Dengan terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 37 dan 38 Tahun 2025, DEO resmi naik status menjadi bandara internasional. Sinergi lintas instansi pun terus dipercepat agar bandara dapat berfungsi optimal sebagai gerbang internasional Papua Barat Daya.
Budi menambahkan bahwa upaya ini akan terus diperkuat di seluruh wilayah kerja Bea Cukai. “Ke depan, kerja sama strategis seperti di Aceh, Atambua, dan Sorong akan terus kami kembangkan di daerah lain. Tujuannya jelas, yaitu menjaga kedaulatan negara, melindungi masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kelancaran arus barang dan orang,” pungkasnya.