Bea Cukai : Bandara Sentani Berpotensi Besar Melayani Ekspor Impor Kawasan
Jayapura, 16 April 2025 — Dalam upaya mendukung kelancaran arus barang dan mendorong efisiensi biaya logistik di wilayah Papua khususnya Jayapura, Bea Cukai menggelar kegiatan Bincang Bisnis bertajuk “Kemudahan Penyelesaian Impor di Jayapura untuk Efisiensi Biaya”. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Angkasa Pura Bandara Sentani, Jayapura, dan dihadiri oleh perwakilan perusahaan airlines, ground handling, pergudangan, serta pelaku ekspor - impor dan lain-lain.
Membuka kegiatan ini, Kepala Bea dan Cukai Jayapura, Adeltus Lolok menekankan kembali posisi strategis. bandara Sentani yang telah berstatus internasional dan berpotensi mendukung pengembangan ekonomi kawasan. "Memang bandara Sentani belum komplit, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan percepatan proses logistik ekspor - impor melalui bandara Sentani," kata Adeltus. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menciptakan sistem logistik yang lebih efisien dan cepat, khususnya di daerah perbatasan seperti Papua. “Penyederhanaan prosedur impor dan percepatan layanan menjadi kunci utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Jayapura bahkan Papua.,” ujar Adeltus. General Manager PT Angkasa Pura, Apip Cahyadi menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan proses bisnis melalui bandara internasional Sentani. "Kami sangat mendukung proses efisiensi prosedur ini karena akan memudahkan pelaku usaha serta menghemat biaya bila melakukan penyelesaian impor di bandara Sentani," kata Apip. Widhi Kusuma, staf Pabean Bea Cukai Jayapura, memaparkan berbagai isu teknis terkait seperti perlunya Tempat Penimbunan Sementara(TPS), fasilitas fiskal yang bisa diperoleh, serta sistem pengawasan dan pelayanan yang diterapkan oleh Bea Cukai Jayapura dan update peraturan terbaru. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, masukan, serta berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan aktivitas impor maupun ekspor. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik antar pihak, serta terbentuk komitmen bersama dalam mengembangkan potensi usaha ekpor impor Jayapura yang selama ini masih berfokus melalui PLBN Skouw. Bea Cukai Jayapura mencatat penurunan impor dari PNG melalui PLBN Skouw selama Januari - Maret 2025. Di periode ini, impor tercatat, Rp690 juta, atau 69% lebih rendah dibanding impor di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp2,24 milyar.
Namun di sisi lain, ekspor ke PNG melalui PLBN Skouw terus mencatat peningkatan. Selamat Januari - Maret 2025, pelaku usaha melakukan ekspor sebesar Rp13,98 milyar, atau meningkat sekitar 37% dibanding ekspor pada periode yang sama tahun 2024 yang hanya Rp10,16 milyar. "Ini peluang yang sangat besar dan terbuka untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Papua untuk berperan dalam perdagangan antar kedua negara," tandas Adeltus.