ATASE KASTAM DIRAJA MALAYSIA LAKUKAN LAWATAN KE KANWIL BEA CUKAI SULBAGSEL

Makassar (04/03) - Hubungan diplomasi Indonesia dan Malaysia telah terjalin baik dan cukup lama, kurang lebih sekitar 60 tahun. Tidak hanya itu, hubungan kedua negara ini hakikatnya telah terjalin selama ratusan tahun melalui pintu sejarah, tidak terkecuali dalam lingkup kepabeanan. Memperkuat jalinan silaturahmi itu, pagi tadi , Atase Kastam Diraja Malaysia lakukan lawatan ke Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, dan diterima langsung oleh Kakanwil BeaCukai, Parjiya.

Di ruang kerja Parjiya rombongan diterima dengan suasana hangat dan penuh keakraban. Dari pemaparan maksud dan tujuan, diketahui bahwa rombongan juga akan lakukan lawatan ke beberapa kantor Bea Cukai di Indonesia termasuk Kanwil dan Pelayanan Beacukai Makassar
Syukri Ahmad, sang komandan rombongan Customs Attache Embbassy of Malaysia mengungkapkan maksud kedatangannya ke Direktorat Jenderal Bea Cukai khususnya Kanwil Sulbagsel .

“Tujuan saya kesini adalah selain untuk silaturrahim juga untuk membangun sinergi antara Bea Cukai Indonesia dengan Kastam Malaysia”, tuturnya. Syukri menyampaikan besar harapannya bahwa kedepan, perwujudan komitmen kerjasama bisa tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) sehingga sinergi yang terjalin akan lebih kuat dan akan semakin erat.

Didampingi Kabid Fasilitas, Gatot Hartono dan Kepala Subbagian Kepegawaian, Halim Nuswantoro, Parjiya dalam sambutannya sempat memberikan sedikit gambaran tentang profil Kantor Wilayah Bea Cukai Sulbagsel sampai level di bawah lingkup daerah pengawasannya.

Harapan besarpun akan adanya MoU antara Bea Cukai Indonesia dengan Kastam Diraja Malaysia disambut baik, dan penekanan isu sensitif pun dipaparkan lugas antara lain masih kompleksnya permasalahan tentang penyakit yang dihadapi terutama masalah terorisme dan narkotika. Parjiya juga menyampaikan jika memang diperlukan ada MoU nantinya, tentu akan mempermudah sinergi khususnya dalam pemberantasan peredaran narkotika di kedua negara.

Dari lawatan ini, diharapkan terjalinnya komunikasi yang positif antar dua negara, sehingga kebijakan strategis terkait isu global dapat diselaraskan dengan program yang membawa manfaat bagi kedua belah pihak.