Asistensi KB Mandiri Dimulai, Bea Cukai Bogor Terjun ke Lapangan
Bogor, 4 Juli 2019 – Pembentukan Kawasan Berikat (KB) Mandiri di wilayah Pengawasan Bea Cukai Bogor telah memasuki babak baru setelah disepakati bahwa mulai 1 Juli 2019 akan dilakukan uji coba penerapan sistem dan prosedur gate mandiri pada enam belas perusahaan KB melalui Aplikasi CEISA (Customs-Excise Information System and Automation) Tempat Penimbunan Berikat (TPB).
Aplikasi CEISA merupakan aplikasi penyampaian dokumen secara elektronik yang mengintegrasikan semua jenis dokumen perijinan KB dalam satu aplikasi, tak terkecuali KB Mandiri. Kali ini, Asistensi dilakukan pada perusahaan yang berada di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Perusahaan tersebut yaitu PT Bukaka Teknik Utama, PT Indesso Aroma, PT Citra Abadi Sejati (Cileungsi), PT Panasonic Industrial Components Indonesia dan PT TOA Galva Industries.
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Administrasi Dokumen (PDAD), Noval Hafni Kurniawan beserta Tim pada Kamis (4/07) melakukan asistensi mengenai proses pemasukan (gate-in) dan pengeluaran (gate-out) sampai dengan penyelesaian dokumen dengan modul TPB dan portal pengguna pada perusahaan KB yang akan ditetapkan sebagai perusahaan KB Mandiri.
Noval memaparkan gambaran umum penggunaan modul TPB dan portal pengguna terkait operasional KB mandiri dan melakukan pemetaan kendala serta masalah yang dihadapi dalam proses uji coba implementasi KB Mandiri. Pemetaan ini juga dilakukan di PT TOA Galva Industries untuk melihat perkembangan terakhir proses operasional gate mandiri di KBM yang sudah berjalan sejak 2017.
Kunjungan ke PT Golden Agin Nusa dan PT Dasar Rukun
Dengan misi yang sama, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Haryo Sendiko bersama Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai V, Moh. Emil Fuád melakukan kunjungan kepada dua perusahaan yang ditunjuk sebagai KB Mandiri baru, yaitu PT Golden Agin Nusa pada Senin (24/06) dan PT Dasar Rukun pada Kamis (27/06) untuk menyampaikan tentang latar belakang, peran penting serta hasil yang diharapkan dari KB Mandiri.
Diperlukan upaya persuasif kepada perusahaan terkait pemahaman tentang proses layanan beserta hambatan yang akan terjadi, terlebih kepada perusahaan yang IT Inventory-nya berkategori A.
Dengan asistensi ini diharapkan pihak perusahaan bisa mengetahui teknis dan kendala-kendala pada penggunaan modul TPB dan portal pengguna dalam rangka operasional KB Mandiri. Dalam hal ini, Peran Liaison Officer (LO) dalam KB Mandiri sangat diperlukan untuk menjembatani setiap kendala yang muncul sehingga peran Bea Cukai Bogor dalam menjalankan tugas industrial assistance dapat dilakukan secara maksimal.