Bea Cukai dan Pemerintah Daerah Dorong Ekspor Produk Lokal dan Penguatan UMKM Jawa Tengah


Jakarta, 28-10-2025 - Bea Cukai terus berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor produk lokal dan pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sejumlah kegiatan kolaboratif di wilayah Jawa Tengah menjadi bukti nyata peran Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance yang aktif membantu pelaku usaha menembus pasar global.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyampaikan bahwa kolaborasi antara Bea Cukai dan pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pasar bagi produk lokal. “Bea Cukai berupaya hadir di tengah pelaku usaha, tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mitra yang memberikan solusi dan pendampingan agar UMKM bisa tumbuh dan berdaya saing di pasar ekspor,” ujarnya.

Di Kabupaten Demak pada Selasa (7/10), Bea Cukai Semarang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dindagkop UKM) menggelar kegiatan pembinaan bagi pelaku UMKM. Acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman pelaku usaha terhadap peluang ekspor dan regulasi perdagangan internasional. Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, menyampaikan bahwa forum ini menjadi langkah nyata dalam upaya mendorong pelaku usaha daerah naik kelas. Menurutnya, dengan adanya forum seperti ini, diharapkan produk-produk UMKM Demak tidak hanya unggul di pasar lokal, tetapi juga bisa sampai ke pasar internasional.

Dalam kegiatan tersebut, narasumber dari Bea Cukai Semarang memberikan materi tentang kemudahan dan fasilitas ekspor yang disediakan pemerintah. Dipaparkan bahwa regulasi ekspor kini sudah jauh lebih mudah, sehingga diharapkan para pelaku UMKM dapat memahami prosedur dengan baik dan berani mengambil peluang ekspor yang terbuka lebar.

Sementara itu, di Semarang pada Selasa (14/10), Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY melakukan audiensi dengan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, di Kantor Wali Kota Semarang. Audiensi ini menjadi upaya mempererat kerja sama antara Bea Cukai dan Pemerintah Kota Semarang dalam mendorong investasi dan ekspor UMKM. 

Wali Kota Agustina menyampaikan harapan agar Pelabuhan Tanjung Emas dapat terus berkembang dan menjadi penggerak ekonomi daerah. Menanggapi hal tersebut, Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Imik Eko Putro, menegaskan komitmen pihaknya yang siap mendukung para pengusaha yang telah menerima fasilitas kepabeanan agar dapat memaksimalkan pemanfaatan Pelabuhan Tanjung Emas.

Sinergi ekspor juga dilakukan oleh Bea Cukai Tegal dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pekalongan yang mengadakan sosialisasi kemudahan ekspor secara daring kepada para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah pengawasan KPPN Pekalongan pada Rabu (15/10). Kegiatan ini merupakan upaya bersama antarinstansi di bawah Kementerian Keuangan untuk mendorong UKM agar dapat naik kelas dan menembus pasar internasional. Pada sosialisasi ini para pelaku UKM diberikan pemahaman mengenai ketentuan ekspor di Indonesia dan negara tujuan, pengetahuan tentang mekanisme pengiriman barang, dan kemudahan pembuatan dokumen ekspor secara daring melalui Portal Pengguna Jasa, guna membantu UKM mengurus ekspor secara mandiri.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Bea Cukai Kudus yang pada Rabu (22/10) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara dalam kegiatan pelatihan prosedur ekspor bagi pelaku industri kecil menengah (IKM). Dalam kegiatan ini, narasumber dari Bea Cukai Kudus menjelaskan ketentuan kepabeanan, dokumen ekspor, hingga mekanisme pemberitahuan ekspor. Peserta pelatihan menyambut baik kegiatan tersebut karena dinilai memberikan wawasan praktis yang berguna untuk mempersiapkan ekspor mandiri.

Budi Prasetiyo mengatakan bahwa melalui rangkaian kegiatan di Demak, Semarang, dan Jepara, sinergi antara Bea Cukai dan pemerintah daerah terus menunjukkan hasil konkret dalam membuka peluang pasar ekspor bagi produk lokal. “Upaya bersama ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas instansi mampu menciptakan ekosistem perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan, serta membawa pelaku UMKM Indonesia semakin percaya diri bersaing di pasar global,” tegasnya.