Perkuat Sinergi di Daerah, Bea Cukai Dukung Pembangunan Dry Port dan Pembukaan Jalur Ekspor Lhokseumawe Penang



Lhokseumawe, 25-07-2025 — Dalam upaya memperkuat peran strategis di bidang kepabeanan dan cukai, Bea Cukai Lhokseumawe menggencarkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di wilayah Aceh Tengah maupun pesisir utara. Sinergi ini mencakup dukungan terhadap pembangunan dry port di Kabupaten Bener Meriah untuk memperlancar ekspor kopi, serta rencana pembukaan rute pelayaran internasional dari Pelabuhan Krueng Geukueh menuju Penang, Malaysia.

Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Agus Siswadi, melakukan audiensi dengan Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, pada Selasa (15/07) untuk membahas pengembangan dry port sebagai pusat logistik dan ekspor komoditas unggulan daerah. 

“Peran Bea Cukai sangat penting dalam mewujudkan rantai logistik yang efisien. Dengan adanya dry port dan kemudahan fasilitas kepabeanan, Bener Meriah bisa menjadi simpul ekonomi baru di Aceh,” ujar Bupati Tagore.

Pada kesempatan yang sama, disepakati pula upaya percepatan penerbitan surat keterangan asal (SKA) bagi produk ekspor serta komitmen bersama dalam pemberantasan rokok ilegal. Bea Cukai menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan teknis dan dukungan regulatif sebagai wujud kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. “Ini bagian dari komitmen Bea Cukai dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional melalui pintu daerah,” kata Agus Siswadi.

Sementara itu, pada Kamis (17/07), Bea Cukai Lhokseumawe menggelar kegiatan coffee morning bertajuk “Sinergi Mewujudkan Konektivitas Internasional: Rute Pelayaran Lhokseumawe–Penang” di Aula Samudera Pasee, Kantor Bea Cukai Lhokseumawe. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Pemerintah Kota Lhokseumawe, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, unsur CIQ, BUMN, BUMD, serta operator pelabuhan dan pelayaran.

Dalam forum tersebut, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Bier Budi Kismulyanto, menyoroti pentingnya ekspor langsung dari pelabuhan di Aceh. “Banyak komoditas unggulan Aceh tercatat sebagai ekspor dari provinsi lain. Ini yang ingin kita ubah dengan membuka jalur pelayaran langsung,” jelas Bier.

Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, dan Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara, Dayan Albar, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut, seraya menggarisbawahi perlunya kesiapan infrastruktur dan regulasi yang matang. Unsur CIQ dan instansi teknis lainnya turut menyampaikan pandangan tentang pentingnya ketersediaan fasilitas layanan internasional yang memadai di Pelabuhan Krueng Geukueh.

Bea Cukai menegaskan bahwa keberhasilan konektivitas maritim dan penguatan ekspor daerah sangat bergantung pada kolaborasi menyeluruh lintas sektor. Dengan langkah strategis ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi wilayah dapat terdorong secara signifikan melalui jalur darat dan laut yang semakin terintegrasi dan efisien.