Ini Upaya Kolaboratif Bea Cukai dengan Instansi Lainnya di Berbagai Daerah
Jakarta, 15-10-2025 – Dalam upaya memperkuat kolaborasi antarinstansi dan memperluas sinergi lintas sektor, kantor-kantor Bea Cukai di berbagai daerah menggelar sejumlah kegiatan bersama instansi pemerintah dan lembaga lainnya. Sinergi ini menjadi bagian dari komitmen Bea Cukai untuk terus memperkuat hubungan kelembagaan, mendukung pertumbuhan industri, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan dan perlindungan konsumen.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menyampaikan bahwa kerja sama lintas instansi merupakan wujud nyata dari peran Bea Cukai sebagai institusi yang adaptif dan kolaboratif. “Bea Cukai terus membuka ruang sinergi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, aparat penegak hukum, maupun pelaku industri. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan ekosistem perdagangan dan industri yang sehat, aman, serta berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Pada Selasa (07/10), Bea Cukai Makassar menerima kunjungan dari jajaran TNI Angkatan Udara, Komandan Operasi Udara II Lanud Sultan Hasanuddin, I Dewa Gede Dwijatmika. Kunjungan ini menjadi sarana silaturahmi yang hangat sekaligus menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga komunikasi, saling mendukung, dan memperkuat soliditas antar lembaga negara. Melalui kunjungan tersebut, Bea Cukai Makassar berharap terjalin kolaborasi yang semakin erat dengan TNI AU, khususnya dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing institusi. Kehadiran TNI AU menjadi momentum penting untuk menegaskan semangat kebersamaan dalam menjaga kepentingan bangsa dan negara.
Masih di wilayah Makassar, pada Kamis (09/10) Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) bekerja sama dengan RRI Pro 1 Makassar menggelar talkshow interaktif bertema “Memerangi Barang Palsu dan Ilegal” yang disiarkan langsung melalui frekuensi 94.4 FM. Kegiatan ini menghadirkan Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, Djaka Kusmartata, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil, Pengamat Hukum Pidana Universitas Bosowa Makassar, Prof. Dr. Ruslan Renggong, serta Ketua YLKI Sulawesi Selatan, Ambo Masse.
Dalam dialog tersebut, Djaka Kusmartata menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk memerangi peredaran barang ilegal, seperti rokok ilegal dan narkotika. Sementara Kepala Disperindag Sulsel menyoroti upaya pemerintah daerah mendukung pelaku usaha agar tetap kompetitif di tengah maraknya barang palsu. Prof. Ruslan Renggong menjelaskan bahwa efektivitas pemberantasan barang palsu bergantung pada komitmen aparat penegak hukum, sedangkan Ambo Masse menekankan pentingnya perlindungan konsumen terhadap barang yang sudah memenuhi standar nasional.
Sementara itu, di Tangerang, Bea Cukai Banten turut berpartisipasi dalam seminar “Solusi Terpadu: Sinergi Regulator untuk Revolusi Industri Kecantikan Indonesia” yang menjadi bagian dari ajang Cosmobeaute 2025, berlangsung pada 9-11 Oktober 2025 di Hall 5-8 ICE BSD. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas III Bea Cukai Banten, Mukmin Setyo Sudarmo, memaparkan tata cara impor kosmetik, baik melalui barang kiriman maupun barang bawaan penumpang.
Dijelaskan bahwa kosmetik termasuk ke dalam kategori barang yang importasinya dibatasi, bahkan terhadap beberapa kosmetik tertentu importasinya dilarang, sehingga terdapat ketentuan khusus yang harus dipatuhi dan memenuhi aturan tentang barang larangan dan/atau pembatasan (lartas). Ketentuan lartas untuk kosmetik diatur oleh BPOM, tetapi untuk penggunaan pribadi dengan syarat tertentu, izin lartas tidak diperlukan cukup dengan pengisian formulir sesuai prosedur. Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber dari BPOM, BPJPH, LPPOM, serta Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) yang memberikan pandangan tentang tantangan dan strategi pengembangan industri kecantikan nasional ke depan. Melalui forum ini, Bea Cukai Banten menegaskan perannya sebagai fasilitator perdagangan sekaligus pengawas arus barang yang sesuai ketentuan.
Budi Prasetiyo menambahkan bahwa kegiatan serentak di berbagai daerah tersebut menjadi wujud nyata semangat kolaborasi Bea Cukai untuk memperkuat sinergi lintas sektor. “Kolaborasi seperti ini bukan hanya mempererat hubungan kelembagaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap peran Bea Cukai dalam menjaga keamanan, mendorong industri nasional, dan melindungi masyarakat,” tutupnya.