Bea Cukai Perkuat Dukungan bagi UMKM Berpotensi Ekspor di Malang dan Tulungagung




Jakarta, 17-11-2025 - Upaya mendorong UMKM menembus pasar global terus diperkuat oleh Bea Cukai melalui berbagai program pendampingan, pelatihan, dan sosialisasi yang langsung menyentuh kebutuhan pelaku usaha. Dua kegiatan yang berlangsung di Malang dan Tulungagung menunjukkan komitmen Bea Cukai dalam membuka peluang ekspor bagi UMKM, sekaligus menghadirkan manfaat nyata bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan pelaku usaha.

Pada Rabu (22/10) Bea Cukai Blitar menyelenggarakan Sosialisasi UMKM Go Ekspor di Warung Mertua, Tulungagung. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bea Cukai Blitar, Nurtjahjo Budidananto, dengan narasumber dari Bea Cukai Blitar dan KPPN Blitar. Acara ini diikuti pelaku usaha marmer dan batu alam se-Kabupaten Tulungagung, yang sebagian besar masih berstatus home industry. Mereka memproduksi beragam barang mulai dari kerajinan, ornamen, hingga bahan bangunan seperti lantai dan meja marmer.

Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan bimbingan mengenai prosedur ekspor, ketentuan kepabeanan, dan pemanfaatan fasilitas kemudahan ekspor bagi UMKM. Bea Cukai Blitar menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi para pelaku UMKM hingga benar-benar siap ekspor. Langkah ini menjadi sinyal positif bagi pelaku usaha lokal yang ingin memperluas pasar dan meningkatkan nilai produk mereka.

Sementara itu, pada Rabu (12/11) Bea Cukai Malang menggelar Export Mentoring Program yang diikuti pelaku UMKM Malang Raya. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Bea Cukai Malang, Johan Pandores, yang menegaskan bahwa Bea Cukai juga berperan sebagai fasilitator pertumbuhan ekonomi dan mitra strategis UMKM menuju pasar ekspor. Dalam sesi pertama, Fernandez Raymond, pengusaha sekaligus trainer dan coach ekspor dari PPEJP Kemendag, membagikan tips dan trik menarik perhatian buyer dalam business matching. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga diajak praktik membangun daya tarik produk, mulai dari cara presentasi, penawaran, hingga strategi negosiasi.

Sesi kedua menghadirkan Anggri Sartika Wiguna, Fasilitator Klinik Ekspor Bea Cukai Malang, yang memberikan tes psikologi sederhana untuk membantu peserta memahami karakter dan ketangguhan diri sebagai pelaku ekspor. Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Malang berharap UMKM semakin percaya diri dan siap bersaing di pasar global, sehingga produk unggulan daerah dapat menjadi kebanggaan yang mendunia. Dampak langsung kegiatan ini terlihat dari meningkatnya pemahaman pelaku usaha terhadap kebutuhan buyer serta kesiapan mental dalam menghadapi proses ekspor, yang menjadi modal penting bagi UMKM untuk naik kelas.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo mengatakan kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan bagaimana Bea Cukai tidak hanya berfokus pada pengawasan, tetapi juga aktif memperkuat ekosistem UMKM berorientasi ekspor. Dengan meningkatnya kemampuan UMKM memahami proses ekspor dan peluang pasar global, masyarakat memperoleh manfaat berupa terbukanya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, serta tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di daerah. "Melalui pendampingan berkelanjutan, Bea Cukai berupaya memastikan bahwa produk lokal dapat bersaing dan berhasil menjadi representasi kualitas Indonesia di pasar dunia," tutup Budi.