Jaga Keamanan Nasional, Bea Cukai dan BAPETEN Awasi Kontainer Impor Terkontaminasi Radioaktif
Jakarta, 23-09-2025 - Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan terhadap lalu lintas barang impor dan ekspor, Bea Cukai Tanjung Priok bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) secara langsung mengawasi proses pemeriksaan kontainer terindikasi mengandung bahan radioaktif serta reekspor ke negara asal. Kegiatan pengawasan dilakukan di dua lokasi, yaitu TPS PT Dharma Kartika Bhakti dan TPS Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (21/09).
Pemeriksaan dilakukan terhadap sejumlah kontainer yang dicurigai mengandung bahan radioaktif di TPS PT Dharma Kartika Bhakti. Pemeriksaan melibatkan tim dari Bea Cukai Tanjung Priok bersama Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN) BAPETEN, serta disaksikan langsung oleh perwakilan importir.
Hasil pengukuran dan identifikasi oleh tim BAPETEN menunjukkan 9 kontainer terdeteksi mengandung radionuklida Cesium-137 (Cs-137), dengan laju dosis radiasi berkisar antara 0,13 hingga 6,53 μSv/jam, sedangkan hasil uji usap terhadap permukaan kontainer tidak menunjukkan adanya kontaminasi pada bagian luar.
Berdasarkan pemeriksaan tersebut, BAPETEN merekomendasikan agar seluruh kontainer yang terindikasi dikembalikan ke negara asal melalui proses reekspor. Sementara itu, di dermaga Terminal 3 Tanjung Priok, dilakukan pemuatan 14 kontainer yang telah dipastikan terkontaminasi Cs-137 ke atas kapal untuk dikirim kembali ke negara asal.
Kepala Seksi Layanan Informasi Bea Cukai Tanjung Priok, Alexander Pongki Hasto Broto, mengungkapkan bahwa proses ini diawasi secara ketat oleh petugas Bea Cukai dan BAPETEN guna memastikan bahwa seluruh kontainer yang mengandung bahan radioaktif benar-benar keluar dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bea Cukai yang bersinergi dengan BAPETEN dalam upaya menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia, sekaligus memperkuat pengawasan terhadap lalu lintas barang berisiko tinggi yang masuk ke wilayah Indonesia,” pungkas Alexander.