Dengan Sinergi, Bea Cukai Maksimalkan Potensi Ekspor Produk UMKM

 



Jakarta, 24-09-2021 – Melalaui sinergi, Bea Cukai serius memberikan dukungan terhadap potensi produk UMKM di berbagai daerah untuk melakukan ekspor. Selain pemenuhan administrasi, Bea Cukai juga berupaya untuk berkomunikasi dan memfasilitasi agar produk UMKM dapat mencapai tujuan tersebut.

Di Banten, Bea Cukai Soekarno-Hatta mendapatkan kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 16 September 2021. Tujuan kunjungan ini adalah untuk berdiskusi sekaligus meninjau dukungan fasilitas kargo udara terhadap peningkatan ekspor Indonesia.

Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Finari mengatakan bahwa ekspor adalah hal yang cukup rumit karena banyak eksosistem atau unsur yang terlibat, sehingga pentingnya bagi tiap unsur untuk saling bersinergi.

“Masa pandemi bukan jadi penghalang untuk tetap produktif. Jika terdapat kebingungan dengan proses ekspor, dapat berdiskusi dengan kami. Bea Cukai Soekarno-Hatta ingin mendorong ekspor wilayah Banten, karena para pelaku UMKM Banten memiliki potensi yang menjanjikan, hanya saja mereka kurang memahami regulasi sehingga memilih untuk menjual produknya ke domestic,” ujar Firman.

Bea Cukai Soekarno-Hatta tengah melakukan upaya untuk mendorong produk UMKM, antara lain dengan membentuk tim ekspor agar dapat memberikan layanan One on One Meeting, membentuk klinik ekspor untuk mengasistensi ekportir secara online dan pendampingan 24/7, memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap permasalahan dalam bidang ekspor, serta melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di Provinsi Banten.

Di Makassar, Kanwil Beacukai Sulbagsel terima kunjungan dari Angkasapura Logistik guna membahas kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi ekspor UMKM khususnya dari sisi logistik dan pengawasannya, (14/09). Kunjungan ini merupakan bukti nyata sinergi kuat antar instansi, yang pastinya memiliki tujuan positif, di antaranya rencana pembentukan tim untuk mewujudkan direct export dari Indonesia Timur.

Firman mengatakan bahwa hasil bumi tujuan ekspor di Sulawesi s angat melimpah, namun terdapat kendala dalam mencari sarana pengangkut. "Kami siap menjalankan projek yang baik dan mulia untuk memajukan Sulawesi dan seluruh daerah di Indonesia Timur," ujar Firman.

Sementara di Timika, Bea Cukai Timika menghadiri Bimbingan Akselerasi Ekspor dan Temu Koordinasi Jaringan Petani Nasional yang diadakan oleh Karantina Pertanian Timika, pada Rabu (15/09).Fokus dari kegiatan ini dalah untuk membahas tata cara ekspor komoditas pertanian secara benar, guna mendukung para pelaku bisnis komoditas andalan agar dapat melakukan ekspor.

“Banyak komoditi berpotensi dari Timika yang bisa menembus pasar ekspor, seperti adalah jenetri, sagu, pinang, gaharu, sarang semut, dan kopi. Dengan adanya acara ini kami harap dapat menciptakan eksportir baru dari produk pertanian Timika,” pungkas Firman.