Bea Cukai Soekarno-Hatta Fasilitasi Pelatihan Ekspor PT AeXI

Tangerang, 19-11-2020 – Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) mencatatkan, bahwa tren perdagangan internasional semakin bebas. Padatnya lalu lintas barang dan produk asing yang masuk, dapat mengancam keberlangsungan pelaku usaha dan industri kecil. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah satu fondasi perekonomian negeri, harus diperkuat agar dapat menjadi pemasok pasar nasional bahkan menembus ranah eskpor.

Maka dari itu, diperlukan peran aktif pemerintah dalam memberikan edukasi dan pelatihan terhadap pelaku UMKM, seperti halnya yang dilakukan Bea Cukai Soekarno-Hatta yang berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, pada acara “Pelatihan Calon Eksportir UMKM” yang diinisiasi PT Andalan Ekspor Indonesia (AeXI), di Export Hub Kantor PT AeXI, Tangerang, Senin (16/11)

Acara ini diikuti oleh dua puluh orang peserta yang merupakan pelaku UMKM, petani, dan nelayan di Provinsi Banten, yang mengenalkan produk variatif dengan masing-masing keunggulannya yang berbeda-beda. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dari Direktur PT AeXI, Lutpi Ginanjar yang mengemukakan bahwa dalam mewujudkan program ekspor produk UMKM tidak bisa hanya didorong di awal saja, tetapi juga perlu komitmen seluruh pihak yang terlibat untuk terus mendampingi pelaku UMKM hingga berhasil ekspor dan terbentuk pergerakan pasar yang stabil.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharsoyang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan perlunya strategi implementasi produk UMKM. “Perlu strategi terhadap implementasi ekspor produk UMKM yang dijalankan secara bertahap, yaitu kenali keunggulan produk sendiri, kemudian mendalami pangsa pasar, berani memasuki dunia persaingan, dan selanjutnya melangkah untuk tembus internasional,” ucapnya.

Materi yang disajikan mengulas tentang perjalanan pelaku UMKM yang bermula dari tahapan pertama, edukasi, yaitu membuka wawasan tentang potensi ekspor, dan motivasi membangun bisnis. Tahapan kedua, kurasi, yaitu mengolah data dan informasi mengenai produk hingga dapat disajikan dalam suatu visualisasi pameran agar dapat memaksimalkan nilai jual. Selanjutnya tahapan ketiga, inkubasi, yaitu memantau pengembangan bisnis dalam rentang waktu tertentu dimulai dari pasar lokal hingga berpotensi untuk ekspor. Terakhir tahapan keempat, transaksi, yaitu situasi di saat produk sudah berhasil diekspor dan menjadi pemasok barang atas permintaan pasar internasional.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Finari Manan mengungkapkan tantangan bagi pelaku UMKM dalam mewujudkan hal tersebut, antara lain pengembangan sumber daya manusia yang masih perlu terus digalakkan, memahami akses pasar global dalam menentukan arus barang, perjanjian pembiayan dengan pihak jasa pengelola keuangan dalam menyediakan modal usaha, regulasi mengenai ekspor yang telah diatur oleh instansi terkait, dan pelaksanaan pengiriman barang dengan jasa logistik yang terukur.


Menjawab pertanyaan mengenai regulasi ekspor, Finari Manan menjelaskan, “Ekspor itu mudah. Setiap pelaku UMKM akan kami berikan sosialisasi dan edukasi khusus mengenai perizinannya dan syarat yang harus dipenuhi. Bea Cukai Soekarno-Hatta tidak hanya memfasilitasi tapi juga akan memberikan asistensi kepada UMKM, sesuai peran kami trade facilitator dan industrial assistance.”  


Bea Cukai Soekarno-Hatta juga menyiapkan posko ekspor selama pelatihan, bagi pelaku UMKM yang butuh layanan konsultasi, yang secara langsung ditangani oleh Tim Percepatan Ekspor. Selain itu, para pelaku UMKM juga dapat melakukan konsultasi secara daring melalui layanan informasi media sosial yang telah diinformasikan di awal acara. Adanya kegiatan pelatihan ini, ialah dalam rangka pengembangan daya saing produk unggulan daerah serta peningkatan pengelolaan ekspor di Provinsi Banten.