Bea Cukai Batam Yakini Penerapan BLE Bisa Majukan Bisnis Kemaritiman

Batam, 25-11-2020 – Di tahun ini, potensi ekonomi kemaritiman di Indonesia diprediksi mencapai 1,33 Trilliun USD, sedangkan di wilayah Kepulauan Riau sendiri potensinya sebesar 10 Miliar USD. Dalam rangka melaksanakan upaya bersama untuk semakin memajukan kemaritiman di Provinsi Kepulauan Riau tersebut, khususnya di Pulau Batam, Bea Cukai Batam terus mengoptimalkan layanan kepabeanan. Salah satu bentuk optimalisasi layanan yang diyakini dapat memajukan bisnis kemaritiman di Batam adalah dengan penerapan Batam Logistic Ecosystem (BLE).

“Dengan pengimplementasian BLE, kami berupaya mengoptimalkan layanan Bea Cukai dalam meningkatkan bisnis maritim. Platform ini memfasilitasi importir dan eksportir dengan berbagai fitur logistik dari hulu hingga hilir. Mereka dapat melihat dan memilih harga serta kualitas atas ketersediaan sarana pengangkut, pergudangan, bahkan pembayaran hanya dalam satu aplikasi. BLE terbukti efisien dalam kegiatan layanan ship to ship/floating storage unit, yaitu mencatatkan persentase efisensi waktu sebesar tujuh puluh persen dengan mengurangi waktu pengurusan yang semula tiga hari menjadi satu hari,” jelas Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan Bea Cukai Batam, Akbar Harfianto.

Hal serupa pun ia sampaikan dalam acara focus group discussion (FGD) Kemaritiman yang diselenggarakan oleh Indonesia Maritime Pilots’s Association (INAMPA) pada tanggal 19 November lalu. Acara yang membahas tentang penguatan kemaritiman dengan tema “Peluang, Tantangan, dan Sinergi untuk memajukan Bisnis Maritim KEPRI khususnya Kota Batam dan sekitarnya” ini menurut Akbar juga dihadiri oleh PJS Walikota Batam, Danguskamla Koarmada I, Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Bakamla, Kepala KSOP Batam, Basarnas Batam, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, para direktur utama dan instansi terkait lainnya.

“Kami juga jelaskan bahwa selain mengintegrasi sistem layanan STS/FSU, Bea Cukai Batam juga sedang mengembangkan auto gate system dan melakukan kerja sama dengan pihak pengelola pelabuhan untuk menerapkannya. Penguatan ini bukan peran Bea Cukai saja, tetapi merupakan suatu peran dari pemerintah dan kolaborasi semua pemangku kepentingan untuk memfasilitasi proses pergerakan barang terutama barang-barang post border dalam rangka meningkatkan efisiensi,” katanya.

Ia pun menambahkan bahwa dalam kesempatan tersebut juga Komandan Guskamla Koarmada I Laksamana Pertama TNI Yayan Sofiyan mengatakan bahwa perlu adanya pembangunan yang dilaksanakan secara sinergis, mengurangi egosektoral, menyederhanakan birokrasi sehingga memiliki daya saing global.