BEA CUKAI DI BERBAGAI DAERAH LAKUKAN AKSI NYATA DORONG EKSPOR NASIONAL

Jakarta (03/12) – Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia agar pemerintah dapat mendorong ekspor dalam negeri, Bea Cukai telah melakukannya dengan melakukan rebranding Kawasan Berikat yang ditujukan untuk semakin meningkatkan investasi dan mendorong pertumbuhan ekspor.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai, R. Syarif Hidayat menyatakan bahwa Bea Cukai di daerah juga secara aktif bersinergi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan ekspor. “Selain merubah tatanan aturan dan prosedur yang lebih mudah untuk Kawasan Berikat, Bea Cukai di berbagai daerah juga secara aktif bersinergi dengan instansi dan pemerintah daerah untuk semakin menggiatkan ekspor di wilayah tersebut, di antaranya di Gorontalo, Bali, dan Banyuwangi,” ungkapnya.

 

Pada hari Rabu (21/11), Bea Cukai Gorontalo menandatangani kesepakatan dengan beberapa stakeholder dan instansi pemerintahan di daerah tersebut guna memacu ekspor dari Gorontalo. “Dalam kesepakatan tersebut dinyatakan bahwa pemeirntah provinsi Gorontalo beserta instansi lainnya akan berupaya untuk menciptakan perizinan yang mudah agar Provinsi Gorontalo dapat maju dari aktivitas ekspornya,” ungkap Syarif.

 

Tidak ketinggalan Bea Cukai Denpasar juga secara serius mendorong para pengusaha Jembrana untuk semaksimal mungkin memanfaatkan fasilitas kemudahan impor yang diberikan pemerintah dengan melakukan berbagai pendekatan antaralain site visit yang dilakukan di beberapa industri di daerah tersebut.

 

“Kabupaten Jembrana merupakan kabupaten dengan komoditas industri utama pengalengan ikan yang memiliki potensi luar biasa untuk pengembangan ekspor.  Selain dapat secara signifikan menekan biaya logistik dan juga menangguhkan bahkan membebaskan bea masuk dan pajak dalam rangka impor, pemanfaatan kebijakan ini juga secara langsung mendorong para pengusaha impor yang belum melakukan ekspor untuk mengekspor hasil industri mereka karena hal ini menjadi prasyarat pemanfaatan fasilitas (KITE IKM) yang dengannya mampu menciptakan multiplier effect yang dapat memacu perkembangan perekonomian nasional,” ujar Syarif.

 

Tidak ketinggalan Bea Cukai Banyuwangi juga mendorong aktivitas ekspor nasional dengan memberikan fasilitas Kawasan Berikat kepada PT Lundin Industry Invest yang hingga saat ini telah memproduksi 278 kapal. “Fasilitas yang diterima oleh Kawasan Berikat ini berupa Penangguhan Bea Masuk, pembebasan cukai, tidak dipungut Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), dan/atau tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM.” Tambah Syarif.