Peringati Hari Kartini Darma Wanita Bea Cukai Priok Lakukan Hal Ini

Jakarta (16/04/2018) - Bicara tentang wanita masa kini tak lepas dari peran seorang Kartini. Dengan tulisannya, Kartini mampu membangkitkan semangat emansipasi wanita. Dan pada hari ini, digagas oleh Darma Wanita Persatuan dan Karyawati Bea Cukai Tanjung Priok demi menjaga semangat tersebut, Bea Cukai  Tanjung Priok mengadakan seminar Peringatan hari Kartini, Berkarya Tanpa Henti.

Acara dibuka oleh Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Dwi Teguh Wibowo. Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para ibu darma wanita yang mampu memberikan support kepada suami untuk melanjutkan reformasi di bea cukai. "Ibu - Ibu merupakan pendukung utama suami dalam berkarya dan bekerja," ujar Dwi Teguh. Tak hanya darma wanita, karyawati bea cukai priok pun mempunyai andil besar dalam keberlangsungan kantor tanjung priok ini. "Dirumah sebagai Ibu dan Istri, di kantor sebagai karyawati melayani pengguna jasa, mulia sekali," tambah Teguh disambut tepuk tangan.

Pada akhir sambutannya,  Dwi Teguh mendeklarasikan salah satu tagline kantor 2018 adalah "KPU Bersih", maka dari itu, dukungan dan nasihat para istri terus dibutuhkan suami. "Tanamkan dalam diri hal yang baik pasti membawa kebarokahan yang baik pula. Bagi para karyawati "Teruslah berkarya untuk bangsa,teruslah berkrya untuk membantu umat manusia," tutup Teguh.

Dalam peringatan kali ini,  para darma wanita dan karyawati disuguhi oleh seminar bersama dr.Aisah Dahlan dengan tema Hakikat Laki-laki dan perempuan.  "Laki - laki tidak sama dengan perempuan sudah tertuang pada alquran surat ali imron ayat 36," buka dr.Aisah. Ia mengungkapkan bahwa Kartini bukan berjuang untuk menyamakan sepenuhnya , namun berjuang untuk persamaan Hak Azazi wanita.

"Dalam bahasa jawa, wanita itu "wani ditata", berani ditata, jadi memang hakikat seorang wanita itu ditata, oleh siapa? oleh suaminya," ungkapnya.

Tak hanya seminar saja, acara yang berlangsung di Ruang Sinergi kantai 5 ini juga diselipkan acara menarik, yaitu lomba hias kue dan goyang maumere. Diikuti oleh semua karyawati dan darma wanita yang hadir lomba ini berjalan seru dengan memperebutkan beberapa hadiah menarik dari panitia

Salah satu pesan dari dr.Aisah adalah perbedaan wanita dan pria adalah kodrat yang tak bisa diubah, namun dengan perbedaan inilah suatu pasangan bisa melengkapi satu sama lain, layaknya puzzle yang indah jika sudah tersusun rapi.