KUNJUNGAN MENTERI IMIGRASI AUSTRALIA KE KANTOR PUSAT BEA CUKAI

Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia (Minister of Immigration and Border Protection) Peter Dutton berkunjung ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Jakarta, Kamis 19 November 2015. Rombongan Menteri dan Kedubes Australia itu diterima Kepala Pusat Kepatuhan Internal (Puski) Kepabeanan dan Cukai Oentarto Wibowo, Sekretaris DJBC Kushari Suprianto, Plt. Direktur Teknis Erwin Situmorang, Tenaga Pengkaji Agus Rofiudin, serta segenap jajaran di Direktorat Kepabaenan Internasional serta Direktorat Penindakan dan Penyidikan DJBC.

  

Setiba di Kantor Pusat DJBC, sekitar setengah delapan pagi, Dutton langsung meninjau komplek Unit Pelatihan Anjing Pelacak (K-9) Bea Cukai, yang letaknya tak jauh dari gedung utama Kantor Pusat DJBC. Pria kalem kelahiran Brisbane, Australia Timur, yang genap berusia 45 tahun itu mengapresiasi jajaran DJBC dengan K-9 nya, yang telah berupaya keras meningkatkan pengawasan guna terjaganya keamanan. Dutton juga merasa senang karena lima ekor anjing hibah dari Australia terawat dengan sangat baik.

  

Dutton menambahkan, apa yang telah dilakukan jajaran DJBC merupakan langkah penting untuk melindungi keamanan di kawasan Asia Pasifik khususnya bagi Indonesia dan Australia. Usai meninjau anjing pelacak, Dutton berkenan berfoto bersama dan saling bertukar cinderamata dengan pihak DJBC yang diwakili Kepala Puski Oentarto Wibowo. Menteri berpostur jangkung yang saat itu memakai setelan jas abu-abu memberikan plakat penghargaan dan sebuah topi kebanggaan Australian Customs. Begitupun Oentarto Wibowo, ia memberikan plakat berbentuk wayang dan topi Indonesian Customs.

Tak dipungkiri, Australia memang menganggap Indonesia sebagai mitra terpenting. DJBC dipilih untuk dikunjungi menteri ini karena menurutnya Bea Cukai merupakan salah satu institusi penting sebuah negara. Untuk itu pihaknya perlu bekerjasama dengan Customs Indonesia guna menghadapi beragam persoalan keamanan di antara dua negara. Dutton mencontohkan mengenai maraknya sindikat kejahatan terorganisir penyelundupan manusia dan narkoba yang memang penanganannya memerlukan bantuan pemerintahan Indonesia.

Banyak pihak menilai kebijakan imigrasi yang diterapkan Negeri Kanguru saat ini memberikan dampak yang cukup besar bagi kawasan Asia Tenggara, terutama bagi tujuan transit imigran seperti Indonesia dan Malaysia. Menanggapi hal itu, Dutton akan berupaya untuk memperkuat hubungan kerja kedua negara di bidang kepabeanan dan cukai termasuk didalamnya tentang keimigrasian dan perbatasan negara.