INDONESIA BUTUH SISTEM PERGUDANGAN MODERN DAN TEROTOMASI UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING LOGISTIK

Jakarta (20/10) – Fasilitas PLB yang diberikan Bea Cukai diakui berikan banyak manfaat untuk industri dalam negeri. Para pelaku usaha mengaku sangat diuntungkan dengan fasilitas ini karena meningkatkan efisiensi baik dari segi biaya produksi, maupun biaya transportasi. Untuk dapat memaksimalkan pendistribusian dan penyimpanan logistik, gudang penyimpanan barang di PLB harus didukung dengan teknologi yang modern dan terotomasi.

Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Carsten Spiegelberg Executive Director of Schefer “Cost logistic di Indonesia masih cukup tinggi, masih di angka 14%. Jika dilakukan otomasi pergudangan maka akan bisa memaksimalkan proses penyimpanan barang dan distribusi barang,” ungkapnya.

Sanny Iskandar Ketua Himpunan Kawasan Industri menanyakan apakah tantangan yang dihadapi untuk meyakinkan para pelaku usaha di Indonesia untuk beralih dari pergudangan yang konvensional ke modern? Tantangan terbesarnya adalah mengubah pola pikir di mana para pelaku usaha di Indonesia masih banyak beranggapan biaya untuk melakukan otomasi pergudangan sangat besar. “Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan otomasi pergudangan memang besar, namun hal ini harus kita anggap sebagai investasi yang akan memberikan keuntungan jangka panjang.

Lalu apakah Indonesia siap untuk menerapkan sistem otomasi pergudangan? Para pembicara sepakat bahwa sistem otomasi pergudangan mutlak diperlukan di Indonesia untuk menghadapi persaingan perdagangan internasional. Yang menjadi beberapa catatan adalah perlunya beberapa penyesuaian sistem otomasi untuk Indonesia. Salah satu alasannya adalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luas.

Ketika ditanya terkait fasilitas PLB, Ivy Kamadjaja Deputi CEO PT Kamadjaja Logistics mengungkapkan bahwa fasilitas PLB yang diberikan Bea Cukai sangat menguntungkan dari sisi financial. Dengan adanya fasilitas tersebut Bea Masuk dan pajak-pajak dapat diberikan penundaan dan akan memberikan keuntungan bagi para pengusaha dalam mengatur cash flow mereka.

Dalam kesimpulan sesi diskusi tersebut Sanny Iskandar mengungkapkan bahwa daya saing industri nasional seharusnya didukung dengan sistem persediaan yang efisien. Sistem persediaan yang memadai perlu didukung oleh manajemen pergudangan yang modern dengan menggunakan teknologi informasi terbaru. Dengan beberapa lokasi pergudangan ditetapkan sebagai PLB maka diharapkan cita-cita Indonesia untuk menjadi hub logistik dapat segera diwujudkan.