Dialog Malam Dwelling Time Tanjung Perak

Gayungan – Surabaya– Kamis malam (22/9/2016), Bea Cukai Tanjung Perak menghadiri acara dialog yang diselenggarakan oleh SBO TV. Bertempat di studio SBO TV, Graha Pena, dialog ini mengudara di televisi secara langsung tepat pukul 19.30 WIB.

Ada empat narasumber dalam dialog kali ini, yaitu Kepala KPPBC TMP Tanjung Perak, Efrizal, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Takdir Mattanete, Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jatim,Bambang Sukadi, dan Sekretaris DPW Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jatim, Endang Miansih. Materi yang diperbincangkan adalah permasalahan Dwelling Time di Tanjung Perak yang kini menjadi sorotan.

Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Terminal Petikemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok, sempat menegur karena belum membaiknya dwelling time sejumlah pelabuhan utama di Indonesia termasuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Kepala KPPBC TMP Tanjung Perak, Efrizal, memberi penjelasan bahwa pandangan tentang dwelling time itu sendiri terdiri atas tiga komponen utama yaitu Pre-ClearanceCustoms Clearance dan Post Clearance. Namun, perhitungan dwelling time tidak hanya dari tiga komponen tersebut, sehingga kesalahan tidak tertumpu pada satu instansi saja. Inidisebabkan karena di pelabuhan terdapatberbagai instansi dan pengguna jasa pelabuhan. Menanggapi hal ini, dari pihak Bea Cukai sendiri telah berupaya dalam memangkas dwelling time dengan risk management dan berbagai regulasi serta kebijakan untuk mempercepat arus bongkar muat barang.

Presiden Jokowi sendiri menginstruksikan Kapolri untuk ikut membantu agar waktu bongkar muat dapat segera berangsur turun. Menanggapi hal tersebut, Polres Pelabuhan Tanjung Perakmembentuk satgas untuk mengawasi persoalan masa inap di pelabuhan.

Dialog malam ini juga dihadiri perwakilan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Dr. Soetomo. Dialog berlangsung panjang dan diakhiri pukul 21.00 WIB.