BRIEFING OLEH TIM MONITORING DAN EVALUASI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI (DJBC), INSPEKTORAT BIDANG INVESTIGASI (IBI), DAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

Senin, 14/08 - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi pada Kamis, 09.00 WIB melaksanakan Briefing di Aula Kantor Bea Cukai Jambi yang dinarasumberi oleh Tim Monitoring dan Evaluasi Penertiban Impor Beresiko Tinggi yang terdiri dari Tenaga Bidang Pengkaji Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sekaligus Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi, Agus Rofiudin, Kepala Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan, Drs. M. Rahman Ritza, Ak., MBA., dan Koordinator Wilayah Pencegahan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi, Asep Rahmat.

Briefing dibuka oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Jambi, Priyono Triatmojo dengan mempersembahkan sepatah dua patah pantun yang menjadi ciri khas Jambi. Beliau kemudian memaparkan sekilas tentang kantor utama, kantor bantu, fasilitas, dan daerah yang menjadi cakupan pengawasan Bea Cukai Jambi serta letak daerah yang rawan yang memerlukan pengawasan lebih oleh petugas Bea Cukai Jambi dalam rangka melaksanakan Penertiban Impor Beresiko Tinggi. Priyono kemudian mempersilahkan Agus Rofiudin, Tenaga Bidang Pengkaji Bidang Pengembangan Kapasitas dan Kinerja Organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memberikan materi dan berharap agar materi yang disampaikan dapat meningkatkan semangat petugas Bea Cukai Jambi dalam menjalankan tugas. Agus Rofiudin mengawali sambutan dengan mengajak para peserta briefing untuk mengucap syukur karena telah dilimpahkan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebab menurut Beliau kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan, bahkan sebelum kita memulai segala kegiatan, termasuk mengemban tugas yang telah diamanatkan Negara. Beliau kemudian mengatakan bahwa saat ini merupakan hal yang paling bersejarah untuk Bea Cukai karena dengan disepakatinya Penertiban Impor Beresiko Tinggi oleh Pimpinan beberapa Instansi terkait seperti Menko Perekonomian RI, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kepala Kepolisian RI, Wakil Ketua KPK, Kepala Staf Kepresidenan, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kepala PPATK pada 12 Juli 2017 lalu merupakan langkah awal kita agar dapat berbenah diri menjadi Instansi yang lebih baik, “sudah saatnya kita move on dan menjaga kepercayaan ini”- ujarnya. Kemudian Pemateri selanjutnya Kepala Inspektur Bidang Investigasi Kementerian Keuangan, Drs. M. Rahman Ritza, Ak., MBA., menuturkan Beliau sepakat dengan perkataan yang disampaikan Ibu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati bahwa, “semua hal-hal yang terjadi pada masalalu kita lupakan, kesalahan yang dulu pernah dilakukan kita tutup, sudah saatnya kita move on, kita mulai hal baru, akan tetapi setelah kesepakatan tanggal 12 Juli 2017 kemarin tetap berbuat kesalahan, jangankan beneran terjadi, ada isu saja bakalan kita tindaklanjuti” ujar Beliau. Acara kemudian dilanjutkan dengan narasumber terakhir Asep Rahmat, Koordinator Wilayah Pencegahan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi yang menghimbau kepada para pejabat yang berwenang agar tidak salah dalam menggunakan kekuasaan serta menghindarkan diri dari hal-hal seperti pemerasan, suap, dan gratifikasi.

Selesai melaksanakan Briefing di Aula Kantor Bea Cukai Jambi, Tim Monitoring dan Evaluasi Penertiban Impor Beresiko Tinggi (PIBT) didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Jambi bertolak ke Kuala Tungkal untuk melihat secara langsung salah satu gudang yang masuk kedalam kategori pengawasan Penertiban Impor Beresiko Tinggi. Tak hanya itu, Tim juga menyempatkan diri untuk menghampiri Kantor Bantu Bea Cukai Jambi di Kuala Tungkal yang pada kesempatan ini disambut Komandan Kodim 0419 Tanjung Jabung, Letkol ARH. Hary Sassono Utomo, SH., dan Kepala Kepolisian Resort Tanjung Jabung Barat, AKBP Alfonso Doly G. Sinaga. Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antar Instansi. Pemantauan secara langsung juga dilakukan ke Pelabuhan Roro yang merupakan tempat sandar utama Pelabuhan di Kuala Tungkal. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat situasi dan kesulitan secara langsung di lapangan yang dialami pegawai Bea Cukai Jambi agar menjadi masukan dalam menyampaikan laporan yang akan ditindaklanjuti dalam rapat staf inti di kantor pusat. Kedepannya, Briefing dan kunjungan ini diharapkan menjadi tolak ukur baru dalam menjadikan Bea Cukai Harus Makin Baik.