Bantu Pemerintah Cegah Defisit, Ini Strategi Bea dan Cukai di Tahun 2017

 

Senin 20 Februari 2017 bertempat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta Pusat, Menteri Keuangan Sri Mulyani, bersama dengan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi dan Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi serta Direktur Jenderal Anggaran, Askolani menjadi pembicara dalam acara Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi penerimaan Negara 2017.

Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani Menjelaskan tentang upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mengurangi jumah defisit di Indonesia, mengelola pendapatan perpajakan dengan baik, pengelolaan pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan juga pengelolaan Belanja Strategis agar tepat sasaran. Hal ini harus diselaraskan dengan kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal  Pajak, dan Direktorat Jenderal Anggaran.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi menjelaskan tentang tantangan penerimaan Bea dan Cukai di tahun 2017 seperti, pertumbuhan ekspor dan impor yang terus mengalami tekanan seiring dengan pesatnya kerjasama internasional, penurunan aktifitas ekspor impor yang disebabkan oleh turunnya permintaan impor dari negara mitra dagang utama, ketidakpastian pertumbuhan impor 2017, dan juga penggunaan fasilitas FTA yang semakin tinggi. “kita tau bahwa pada era ini, semakin berkembang sistem kerja sama internasional, semakin juga berkurang penerimaan di sektor bea masuk”  beliau menjelaskan.

Selain itu Heru Pambudi juga membahas tentang Strategi Pengamanan Penerimaan 2017 dalam sektor Bea Masuk dan juga Cukai. Di antaranya, Pemantauan ketat kondisi ekonomi & penyiapan mitigasi, perbaikan proses pemungutan penerimaan melalui program reformasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, peningkatan penindakan Barang Kena Cukai Illegal, ekstensifikasi Barang Kena Cukai baru serta peningkatan kapasitas proyeksi produksi rokok via analisis bersama pusat dan vertikal.